TEMPO.CO, Jakarta - Rival Manchester City di Liga Inggris menuntut agar klub berjulukan Sky Blues itu didegradasi jika mereka dinyatakan bersalah melanggar 115 aturan Financial Fair Play (FFP). The Sun melaporkan bahwa klub-klub Liga Premier menuntut hukuman yang patut dicontoh untuk Manchester City.
Liga Premier merilis pernyataan pada Senin, 6 Februari 2023, untuk mengumumkan bahwa setelah penyelidikan selama empat tahun terhadap keuangan City, mereka menemukan Sky Blues bersalah atas banyak pelanggaran FFP selama sembilan tahun.
"Jika dakwaan ini terbukti, harus ada hukuman yang tepat, dan satu-satunya yang pantas adalah degradasi," kata salah seorang ketua klub, yang tidak disebutka jati dirinya, kepada surat kabar Inggris itu seperti dikutip Marca, Selasa, 7 Februari 2023.
"Kita berbicara tentang dugaan pelanggaran selama satu dekade dan ingin Liga Premier melakukan hal yang benar,” ujar dia.
Pelanggaran Aturan Keuangan City
Kasus City sedang dipelajari oleh komisi independen yang menganalisis angka keuangan klub itu sejak 2009. Klub milik Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan dari Uni Emirat Arab itu dituduh tidak memberikan informasi yang benar, melanggar peraturan UEFA tentang Financial Fair Play dan perizinan, serta peraturan Liga Premier tentang keuntungan dan keberlanjutan.
City merilis pernyataan untuk mengungkapkan keterkejutan mereka menyusul pengumuman Liga Premier pada hari Senin tersebut.
"Manchester City terkejut dengan dikeluarkannya dugaan pelanggaran Peraturan Liga Premier ini, terutama mengingat keterlibatan yang luas dan sejumlah besar materi terperinci yang telah disediakan oleh Liga Premier," demikian bunyi pernyataan itu.
"Klub menyambut baik peninjauan masalah ini oleh komisi independen, untuk mempertimbangkan secara tidak memihak bukti komprehensif yang tak terbantahkan yang ada untuk mendukung posisinya. Karena itu kami berharap masalah ini dihentikan untuk selamanya.”
Baca Juga: Seberapa Serius Dakwaan terhadap Manchester City dalam Pelanggaran Financial Fair Play?
MARCA