TEMPO.CO, Jakarta - Timnas U-20 Indonesia akan mengikuti turnamen mini sebagai persiapan menuju Piala Asia U-20 2023. Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong mengatakan skuadnya akan bertanding menghadapi tiga negara peserta pada 17-22 Februari mendatang.
"Sejak tiga bulan lalu saya sudah meminta agar diadakan mini tournament di Jakarta dan Menpora Zainudin Amali menyetujuinya," ujar Shin di Lapangan C Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2023.
Juru taktik asal Korea Selatan itu melanjutkan, turnamen tersebut akan diikuti empat negara termasuk Indonesia. Di turnamen tersebut, timnas U-20 akan bersaing dengan tiga kesebelasan yang sudah dipastikan lolos ke Piala Dunia U-20 2023 yakni Fiji, Guatemala, dan Republik Dominika.
Shin Tae-yong pun berharap semua atau 30 pemainnya sudah berada di Jakarta ketika kompetisi itu bergulir. Sampai Rabu siang, baru ada 21 pemain yang mengikuti pemusatan latihan, yang sudah dimulai 1 Februari 2023, di Jakarta. Sebanyak sembilan pemain lain masih membela klub masing-masing.
Cahya Supriadi, Alfriyanto Nico, Muhammad Ferarri, dan Dony Pamungkas belum dilepas Persija. Selain mereka, tiga pemain Persib yaitu Kakang Rudianto, Robi Darwis, dan Ferdiansyah Cecep Surya juga belum hadir. Dua nama lain yakni Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh pun absen lantaran masih berada di luar negeri.
PSSI dan pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong telah meminta Persija Jakarta dan Persib Bandung untuk melepas pemainnya ke timnas U-20 yang tengah menjalani pemusatan latihan persiapan Piala Asia U-20 2023. "Dengan rasa hormat saya memohon kepada klub yang pemainnya belum bergabung dengan timnas agar segera mengirimkan pemainnya," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Piala Asia U-20 2023 berlangsung pada 1-18 Maret 2023 di Uzbekistan. Di turnamen itu, Indonesia berada di Grup A bersama Uzbekistan, Irak dan Suriah. Indonesia akan melawan Irak pada 1 Maret, lalu berduel dengan Suriah pada 4 Maret, dan bersua tuan rumah Uzbekistan pada 7 Maret 2023.
PILIHAN EDITOR: 4 Fakta Kasus Manchester City Diduga Melanggar Financial Fair Play, Termasuk Ancaman Sanksi
