TEMPO.CO, Jakarta - Perpanjangan kontrak Lionel Messi menjadi salah satu topik terpanas di dunia sepak bola saat ini. Bintang Argentina itu akan segera mengakhiri kontraknya dengan Paris Saint-Germain (PSG) dan dia kemungkinan akan menandatangani kontrak baru untuk bertahan di Ligue 1 Prancis.
Setelah sukses di Piala Dunia 2022 di Qatar dan penampilannya yang luar biasa sebagai kapten La Albiceleste, masa depannya cerah meski usianya sudah 35 tahun. Pembaruan kontrak Messi menjadi tujuan utama presiden klub Nasser Al Khelaifi dan Luis Campos karena mereka tahu dampaknya memiliki bintang Argentina di skuad mereka.
Namun tidak semua orang di Prancis setuju dengan perpanjangan kontrak Messi di PSG ini. Salah satu yang menentangnya adalah Jerome Rothen. Mantan pemain Prancis itu mengatakan melepas Messi akan menjadi cara yang baik untuk berhemat, dengan Financial Fair Play segera diberlakukan.
“Ekstensi Messi itu omong kosong. Mengelola MNM (Messi, Neymar, Mbappe) itu rumit. Lalu ada masalah penggajian. Kami melihat PSG diblokir oleh Financial Fair Play. Karena gaji sudah meroket. Sekarang mereka memiliki kesempatan untuk menghemat uang dalam jumlah besar karena gaji Messi cukup besar dan memperkuat skuad,” ujarnya dalam siaran televisi Prancis.
Mantan pemain Monaco dan timnas Prancis ini menambahkan mempertahankan Messi adalah ide yang sangat buruk. Menurut dia, Messi tidak khawatir membawa PSG ke depan. “Dia tidak ingin berterima kasih kepada para penggemar, dia menundukkan kepalanya dan pergi ke ruang ganti. Bahkan ketika dia merayakan golnya, namanya dinyanyikan, tapi dia tidak pernah menunjukkan sikap terima kasih yang baik kepada para penggemar,” katanya.
AS
Pilihan editor: Kabar Terakhir, Mantan Pemain Liga Inggris Christian Atsu Masih Hilang setelah Gempa Turki