TEMPO.CO, Jakarta - Saat bertemu dengan para pendukung sepak bola di Bali, Erick Thohir sempat menawarkan programnya yang akan memberi prioritas pada kesejahteraan wasit dan aspek-aspek penting dalam dunia sepak bola Indonesia jika ia terpilih sebagai Ketua Umum PSSI. Pada Sabtu, 11 Februari 2023, di Denpasar, Menteri BUMN tersebut melihat bahwa selama ini wasit selalu menjadi korban kesalahan tanpa memperhatikan kondisi ekonomi yang sulit bagi mereka.
"Kalau mereka (wasit) punya pendapatan yang baik, asuransi kalau sakit, paling tidak dasar kehidupan bulanannya sudah baik, mereka pasti punya kemauan untuk menjaga tempat mencari nafkahnya dengan baik," kata Erick Thohir.
Erick Thohir mengaku bahwa hal pertama yang akan ia lakukan setelah terpilih nanti adalah berkunjung ke rumah para wasit, sebagai bentuk pengakuan mereka sebagai bagian dari pengembangan industri sepak bola.
Dalam forum yang sama, salah satu pendukung sepak bola yang juga merupakan seorang wasit hadir dan membicarakan masalah pemotongan honor yang kerap terjadi pada mereka. Erick menggambarkan kondisi ini sebagai pemotongan honor yang tak adil, di mana pendapatan para wasit sangat minim namun tetap harus dipangkas.
"Kalau bisa ada program asuransi buat wasit. Semuanya jadi masalah uang. Indonesia ini uangnya cukup, perputaran di industri sepak bola di Indonesia bisa diperbaiki. Tapi, dipotongnya harus transparan dan rapi, dan menjaga keseimbangan," tuturnya.
Erick Thohir berpendapat bahwa kesejahteraan para wasit adalah suatu hal yang penting. Menurutnya, pengurus PSSI seharusnya bukan mencari keuntungan dari penghasilan para wasit.
Sebaliknya, ia menyatakan bahwa pengurus PSSI seharusnya berfokus pada upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan industri sepak bola secara keseluruhan, termasuk memberikan perlindungan dan penghargaan yang layak untuk para wasit.
"Kalau para pengurus cari makan di PSSI apalagi dengan mengatur-atur pertandingan dan memotong sunatan atau ongkos tadi, itu yang harus kita lawan," tegas Menteri BUMN tersebut.