TEMPO.CO, Jakarta - Mantan penyerang Juventus Cristiano Ronaldo dilaporkan sedang menunggu kabar dari Kantor Kejaksaan Umum Turin setelah memutuskan untuk bersaksi melawan Juve dalam investigasi Prisma yang sedang berlangsung.
Para jaksa di Piedmont dengan cermat memeriksa praktik keuangan Bianconeri selama beberapa tahun terakhir. Jaksa menuduh tim Liga Italia Serie A memalsukan keuntungan modal mereka melalui nilai transfer pemain yang digelembungkan dan menyesatkan pasar saham setelah diam-diam setuju untuk membayar gaji pemain selama tahap awal dari pandemi Covid-19.
Seperti dirinci TMW, sosok penting dalam penyelidikan itu adalah mantan bintang Juventus, Ronaldo, yang kini bergabung dengan klub Liga Pro Saudi, Al Nassr. Sebuah dokumen rahasia yang ditemukan berisi janji penangguhan gaji kepada bintang Portugal itu dan ditandatangani oleh direktur olahraga saat itu Fabio Paratici, tetapi tidak oleh pemain itu sendiri.
Seperti dilansir Football Italia pada Jumat, 24 Februari 2023, Ronaldo tidak pernah dibayar 19 juta euro atau sekitar Rp 305,8 miliar yang dibahas dalam dokumen ini dan ingin mendapatkan kembali uangnya. Dia bersedia bersaksi melawan Juventus dalam investigasi Prisma dan sekarang sedang menunggu Kantor Kejaksaan Umum Turin untuk menghubunginya.
Ada kemungkinan kesaksian bintang Portugal itu dapat dikomunikasikan melalui surat rogatory, yang memungkinkan dia untuk memberikan versinya tentang peristiwa dari Arab Saudi dan menghindari bepergian ke Italia. Surat rogatory adalah dokumen permintaan melalui pengadilan asing untuk memperoleh informasi atau bukti dari orang tertentu dalam yurisdiksi pengadilan itu.
Ronaldo juga bisa menjadi penggugat perdata terhadap Juventus untuk menerima uang yang terhutang, dengan total sekitar 28 juta euro—19 juta euro sesuai kesepakatan ditambah biaya hukum dan komisi.
FOOTBALL ITALIA
Pilihan editor:
