TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang Borussia Dortmund Jude Bellingham geram dengan keputusan wasit mengizinkan Kai Havertz mengambil kembali penalti pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions di Stamford Bridge pada Rabu dinihari, 8 Maret 2023. Menurut dia, keputusan wasit tersebut adalah lelucon.
Chelsea menyingkirkan klub Jerman itu dari Liga Champions. Dortmund memenangkan leg pertama di kandang dengan skor 1-0, tetapi gol di babak pertama Raheem Sterling dan penalti kontroversial oleh Havertz membuat mereka kalah 2-0 di leg kedua. Dortmund pun tersingkir setelah kalah 2 -1 secara agregat.
Chelsea diberi penalti di babak kedua setelah umpan silang dari Ben Chilwell mengenai tangan bek Dortmund Marius Wolf. Penalti Havertz membentur tiang, tetapi penalti tersebut diulang setelah VAR memberi tahu wasit bahwa pemain Dortmund telah melanggar batas area.
Pada percobaan kedua, Havertz berhasil. Gol itu berhasil mengirim Chelsea ke perempat final. "Keputusan itu mengecewakan dan fakta bahwa mereka telah mengulang penalti, saya pikir itu adalah lelucon," kata Bellingham kepada BT Sport, dikutip dari Reuters.
"Untuk setiap penalti, terutama ketika Anda berlari sangat lambat, akan ada orang lain yang berusaha menutupnya ke dalam kotak penalti sekitar satu yard atau lebih. Dia (wasit) telah membuat keputusan dan kami harus menerimanya," kata Bellingham menambahkan.
Pelatih Dortmund Edin Terzic mengatakan timnya berusaha menahan diri untuk tidak mengeluhkan kinerja wasit dalam pertandingan itu. "Jika keputusan memakan waktu sekitar lima atau enam menit, maka tidak mudah untuk memutuskannya," kata Terzic.
"Tetapi sebagai manajer tim, saya bertanggung jawab atas kinerja tim dan staf, tetapi bukan kinerja wasit. Kami tidak banyak berbicara tentang wasit minggu lalu dan kami tidak akan memulainya dengan itu malam ini," ujar dia menambahkan.
Apa kata Kai Havertz?
Adapun Kai Havertz mengaku tak tahu-menahu soal alasan penaltinya diulang. "Saya tidak tahu apa yang saya pikirkan ketika bola membentur tiang, tetapi wasit membiarkan saya mengulang kembali penalti. Saya sedikit gugup tetapi saya mencetak gol. Saya mencoba menunggu dan melihat kiper. Yang kedua sedikit lebih mudah," ujar dia.
Kekalahan dari Chelsea adalah kekalahan pertama Dortmund menyusul kemenangan dalam 10 pertandingan terakhir. Bagi The Blues, kemenangan akan mendorong mereka mendapatkan performa terbaiknya di bawah Graham Potter sejak pergantian tahun. Chelsea turun ke posisi ke-10 klasemen Liga Inggris dan tersingkir dari dua turnamen domestik.
Pelatih Chelsea Graham Potter tersenyum dan bertepuk tangan kepada penonton setelah memastikan satu tempat di perempat final Liga Champions. "Ada perasaan yang fantastis di ruang ganti," katanya. "Kami telah melalui periode yang sulit dan kompetisi ini sangat berarti bagi kami. Kami ingin maju dan masuk ke babak delapan besar dan itu membuat kami siap untuk beberapa minggu ke depan."