TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, tak mau menyebut kegagalan timnya di Liga Europa sebagai berkah terselubung untuk menjuarai Liga Inggris. Ia mengaku sangat ingin anak asuhnya melaju lebih jauh di ajang tersebut.
Arsenal dipastikan gugur dari Liga Europa menyusul kekalahan atas Sporting Lisbon lewat adu penalti setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit pada Jumat dini hari WIB, 17 Maret 2023.
Hasil tersebut membuat skor agregat menjadi 3-3. Saat adu penalti, Arsenal takluk 3-5. Gabriel Martinelli menjadi satu-satunya pemain The Gunners yang gagal menyelesaikan tugas usai tendangannya ditepis Antonio Adan. Kemenangan Sporting Lisbon pun ditentukan melalui eksekusi Nuno Santos.
Menurut Arteta, pertandingan tersebut cukup membuat anak asuhnya kesulitan sehingga tak bisa menjalankan strategi yang diinginkan dan terlambat beradaptasi dengan permainan.
"Kami tidak mampu menemukan ritme permainan, kami terlambat beradaptasi dan banyak membiarkan bola lepas," ujar dia dikutip dari Daily Mail. "Permainan kami baru mulai membaik pada 20 menit akhir pertandingan, tapi kami tak bisa mencetak gol."
Para pemain Arsenal tampak kecewa setelah kalah dalam adu penalti pada laga leg kedua babak 16 besar Liga Europa melawan Sporting Lisbon di Emirates Stadium, Inggris, 16 Maret 2023. REUTERS/David Klein
Arsenal juga harus mengalami kerugian dari pertandingan tersebut karena dua pemainnya, Takehiro Tomiyasu dan William Saliba, dibekap cedera. Setelah tersingkir dari Liga Europa, Arteta mengatakan bakal berfokus menjuarai Liga Inggris.