Dia tampil luar biasa melawan Argentina dan juga pemain bintang melawan Uruguay, sementara dia membaca permainan dengan sempurna dalam kesuksesan semifinal mereka melawan Belgia. Di final, dia dinobatkan sebagai man of the match.
Dia mencetak gol dari titik penalti, memaksakan gol pertama dan terlibat dalam gol ketiga untuk Paul Pogba. Setiap bola yang disentuhnya di tahap penutupan seperti angin segar untuk timnya dan menjadi pukulan bagi Kroasia, dengan waktu melawan mereka.
Singkatnya, itu adalah penampilan terakhir yang sangat lengkap darinya. Liga Europa, kontrak terbesar dalam hidupnya dan juga Piala Dunia. Bisa dibilang, 2018 adalah tahun terbaik bagi Antoine Griezmann.
Piala Dunia 2022
Pemain berusia 32 tahun ini tampil untuk kedua kalinya di Piala Dunia ini lebih berperan sebagai penghubung antarlini, bukan pemain di ujung serangan. Griezmann bermain lebih ke dalam dan tak jarang membantu pertahanan.
Pelatih Didier Deschamps lebih memainkannya agak ke dalam karena skuadnya tidak diperkuat dua gelandang andalannya, Paul Pogba dan N'Golo Kante yang absen karena cedera.
Meski bermain bukan dalam posisi aslinya, Griezmann tampil mengesankan. Paul Pogba bahkan menyarankan kepadanya untuk bermain seperti gelandang bertahan setelah penampilan serba bisa yang ditunjukkannya saat melawan Maroko. Dalam pertandingan semifinal tersebut, Griezmann dinobatkan sebagai man of the match.
Namun berbeda dengan 2018 lalu, keberuntungan Piala Dunia 2022 tampaknya tidak berpihak kepada Antoine Griezmann dan Prancis. Mereka kalah lewat jalur penalti dari Argentina dan gagal menjadi back-to-back Juara Piala Dunia.
Pilihan editor : Kylian Mbappe Ditunjuk Sebagai Kapten Timnas Prancis di Kualifikasi Euro 2024
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.