Lahm, yang menjuarai Piala Dunia 2014 dengan kemenangan 1-0 atas Argentina yang diperkuat Messi, juga memiliki sedikit kata-kata manis untuk kapten Argentina yang memimpin timnya meraih gelar Piala Dunia 2022 di Qatar.
"Messi terintegrasi dalam tim Argentina seperti Mbappe di tim Prancis. Semua untuk satu dan satu untuk semua. Tapi kemampuannya (di Munchen di mana PSG kalah 0-2) dikerahkan tanpa alasan atau target. Messi tidak berdaya dan putus asa.”
PSG tampaknya akan memenangi lagi gelar Liga Prancis musim ini tetapi tidak dapat menemukan kesuksesan di Eropa, kurang stabilitas dan budaya klub yang telah membantu tim seperti Real Madrid, Liverpool, dan Bayern untuk memantapkan diri mereka sebagai kekuatan kontinental.
“Secara politis, investasi di PSG mungkin sepadan,” kata Lahm. “Pemiliknya, negara Qatar, telah menggunakan Paris dan Eropa untuk kebijakan keamanan dan geopolitiknya sendiri, termasuk para pemainnya. Begitulah dunia.”
"Tapi sepak bola berbeda. Tim besar, yang mengidentifikasi diri dengan orang-orang, berkembang dalam sebuah proses. Ini hanya bisa berhasil melalui kerja sama, solidaritas, dan komunitas. Ini adalah nilai-nilai Eropa tetapi bukan nilai PSG."
Reuters telah mendekati PSG untuk mengomentari pernyataan Lahm tersebut.
REUTERS
Pilihan editor: Ada Masalah, Shayne Pattynama Belum Bisa Perkuat Timnas Indonesia Saat Lawan Burundi
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.