TEMPO.CO, Jakarta - Para pemain timnas U-20 beramai-ramai meluapkan kekecewaannya atas pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Hal itu diungkapkan melalui unggahan di Instagram Story akun pribadi mereka masing-masing.
Rekasi mereka umumnya berupa kesedihan dan kekecewaan karena gagal mewujudkan mimpinya, tapi juga ada sindiran kepada pihak-pihak yang dianggap sebagai penyebab dibatalkannya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Berikut kumpulan reaksi para pemain timnas U-20 setelah Piala Dunia U-20 batal berlangsung di Indonesia:
1. Marselino Ferdinan
Marselino Ferdinan. dok.PSSI
Marselino Ferdinan mengatakan kejadian ini membuat mimpi dia dan rekan-rekannya untuk bermain di Piala Dunia hancur. "Kami kehilangan mimpi terbesar dalam hidup. Ini bukan tentang saya, ini tentang mimpi rekan-rekan saya," tulis Marselino.
2. Hokky Caraka
Selebrasi striker Timnas Indonesia U-20, Hokky Caraka. Twitter/PSSI
Penyerang timnas U-20 Indonesia Hokky Caraka kecewa Piala Dunia U-20 gagal digelar di Indonesia. Menurut dia pengorbanan yang dilakukan selama ini menjadi sia-sia.
"Kami latihan mati-matinan sehari 3-4 kali, bagaimana lelahnya, beratnya, kalian belum pernah merasakan. Sekarang sudah seperti ini, siapa yang mau disalahkan?" tulisnya.
3. Ronaldo Kwateh
Pemain Timnas U-20 Indonesia, Ronaldo Kwateh. (pssi.org)
Senada dengan Marselino, Ronaldo Kwateh juga merasa mimpinya untuk bermain di Piala Dunia U-20 2023 telah hilang. Bahkan dia tak bisa mendeskripsikan perasaannya saat ini.
"Kami kehilangan mimpi terbesar dalam hidup. Tak ada kata-kata yang bisa mendeskripsikannya, terima kasih pak," tulis Ronaldo.
4. Robi Darwis
Bek Persib Bandung yang baru akan bergabung dengan skuad Garuda Muda pada akhir bulan ini, Robi Darwis masih tidak percaya Piala Dunia U-20 gagal digelar di Indonesia. Ia menyentil pihak-pihak yang menolak timnas Israel atas nama kemanusiaan untuk melihat terlebih dahulu ke tragedi kanjuruhan.
"Impian kami harus hancur oleh orang-orang yang berbicara mengatasnamakan kemanusiaan. Jangan terlalu memikirkan negara lain jika ingin berbicara kemanusiaan. Kenapa kalian diam ketika tragedi kanjuruhan yang memakan korban lebih dari 100 nyawa hilang?," tulis Robi.
Selanjutnya: Rabbani Tasnim, Deffa Fasya, Victor Dethan..