TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni menilai Indonesia masih berpeluang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 karena sanksi FIFA tergolong ringan.
"Sanksi ringan ini membuka peluang Indonesia untuk mengajukan diri sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia U-17. Sebab, dalam sanksi tersebut tidak ada larangan tim nasional kita bermain di ajang internasional," ujar pria yang akrab disapa Bung Kusnaeni itu saat dihubungi Tempo, Jumat, 7 April 2023.
Menurut Kusnaeni, FIFA melihat masa depan sepak bola ada di Asia dan Afrika. Maka, posisi Indonesia yang memiliki ratusan juta penggemar sepak bola menjadi aset bagi mereka.
Kondisi itu tercermin dari bagaimana FIFA menjatuhkan sanksi ringan kepada Indonesia. Ia mengartikan keputusan tersebut sebagai sikap pengakuan federasi sepak bola dunia itu bahwa Indonesia adalah negara penting.
Jika Indonesia kembali mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 dan FIFA memberi kepercayaan, dia meminta PSSI untuk menjaganya. "Mohon dengan sangat agar kepercayaan ini bisa dilaksanakan dengan baik, jangan sampai kita terpeleset untuk kedua kalinya."
FIFA mencabut status Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Dikutip dari Reuters pada Selasa, 4 April 2023, FPF (federasi sepak bola Peru) mengakui sudah gagal menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
Pengajuan Diri Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17 Tergantung Sanksi FIFA
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali mengatakan pengajuan diri Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 tergantung dari sanksi FIFA. Jika memungkinkan, kata dia, pihaknya akan mengupayakan hal tersebut.
"Kalau hukuman itu memungkinkan kami jadi tuan rumah, kami upayakan. Tapi kalau hukumannya (berat) tidak mungkin. Makanya kami fokus ke sanksinya dulu supaya tidak dapat (sanksi). Kalau toh dapat, seringan-ringannya, kan ada level sanksi, jangan sampai kayak 2015 itu," katanya pada Selasa, 4 April 2023.
"Yang paling utama sih soal bagaimana kami tidak terkucil, tidak dihukum berat, itu yang paling utama. Kemudian baru lain-lain, kalau kami sudah dihukum, tidak ada lagi (jadi tuan rumah)," ujar mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah membagikan hasil pertemuannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino. Indonesia hanya mendapat sanksi administratif dari FIFA setelah gagal menggelar Piala Dunia U-20.
Sanksi administratif yang dimaksud Erick Thohir adalah dibekukannya dana FIFA Forward untuk PSSI. Ia menilai hal ini menjadi pelajaran sekaligus berkah bagi sepak bola Indonesia yang saat ini terus berbenah menuju perbaikan di semua sektor.
"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepak bola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan di-review kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," dalam keterangan resmi PSSI, Kamis, 6 April 2023.
Pilihan Editor: 3 Poin Penting Sanksi FIFA untuk Indonesia, Pembekuan Dana hingga Transformasi Sepak Bola