TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester City Pep Guardiola memilih waspada menghadapi Bayern Munchen pada leg kedua babak perempat final Liga Champions di Allianz Arena pada Kamis, 20 April 2023 pukul 02.00 WIB. Perselisihan antara Sadio Mane dan Leroy Sane, menurut dia, bisa membuat tim asal Jerman itu lebih berbahaya.
Mane mendapatkan sanksi denda dan melewatkan pertandingan melawan Hoffenheim di Bundesliga yang berakhir imbang 1-1 pada Sabtu lalu. Ia mendapatkan hukuman setelah memukul Sane menyusul kekalahan 3-0 dari Manchester City di leg pertama tengah pekan lalu.
Guardiola menilai bahwa situasi ruang ganti Bayern Munchen berpotensi membuat Die Roten menjadi lebih solid. "Tentu saja. Kadang-kadang Anda membutuhkan konflik untuk membuat tim lebih kompak," kata pelatih asal Spanyol yang pernah menangani Bayern pada 2013-2016 tersebut.
“Itu bukan titik lemah bagi mereka, itu titik kuat mereka. Saya bisa membayangkan situasi melawan City. Penampilan terbaik Bayern Munchen akan terjadi pada Rabu malam besok," kata Guardiola menambahkan.
Manchester City membawa keunggulan tiga gol di leg kedua. Guardiola mengatakan akan berbahaya jika para pemainnya hanya berdiam diri. "Kami harus melihat apakah kami bisa bermain seperti yang kami lakukan di kandang dan menunjukkan keberanian besar untuk memaksakan permainan kami," kata dia.
"Kami mampu melakukan banyak hal bagus dan mereka juga mampu melakukannya. Saya ingin tim yang ada di sana untuk memenangkan pertandingan. Saya tahu bagaimana rasanya melawan Bayern. Jika Anda sedikit pasif, kamu akan menderita," ujar pelatih yang sukses menjadi juara Liga Champions bersama Barcelona tersebut.
Penjaga gawang Bayern Munchen Yann Sommer berhasil menjaga gawangnya saat bertanding melawan Manchester City dalam Perempat Final Liga Champions di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, 11 April 2023. REUTERS/Phil Noble
Adapun pelatih Bayern Munchen Thomas Tuchel menilai kasus pertengkaran Sadio Mane dan Leroy Sane sudah ditutup. "Saya orang pertama yang membela Sadio. Saya sudah mengenalnya sejak lama dan saya mengenalnya sebagai pemain profesional papan atas," kata Tuchel.
"Itu murni sepak bola. Saya tetap mempercayainya setelah kesalahan yang dia buat. Semua orang bisa membuat kesalahan. Namun, itu bertentangan dengan kode etik dalam tim. Itu jelas," ujar dia menambahkan.