TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang Juventus Paul Pogba mengakui bahwa percobaan penculikan dirinya pada Maret 2022 berdampak besar pada tubuh dan cederanya. Pemain Prancis itu diperiksa oleh hakim di Prancis pada akhir Maret 2023 sebagai bagian dari persidangan yang sedang berlangsung seputar pemerasan dan perkara kejahatan terorganisasi yang melibatkan kakak laki-laki Pogba, Mathias.
Lima orang ditangkap dan kemudian didakwa atas penculikan dan percobaan pemerasan terhadap Pogba dalam insiden di Paris pada 19 Maret 2022, termasuk saudara laki-lakinya dan sejumlah teman masa kecilnya.
Pogba sebelumnya mengatakan kepada polisi bahwa kelompok itu menodongkan senjata ke arahnya dalam siksaan yang menakutkan, di mana mantan gelandang Manchester United itu disuruh membayar 13 juta euro atau sekitar Rp 212 miliar untuk “perlindungan” yang akan diterimanya di masa depan.
Seperti dikutip Football Italia pada Selasa, 18 April 2023, dalam kesaksian terbarunya di ruang sidang, Pogba mengatakan kepada juri: “Siksaan itu berdampak besar pada tubuh dan cedera saya.”
Pogba jarang tampil untuk Juventus sejak kembali ke Turin tak lama setelah insiden Maret tahun lalu, dengan hanya 46 menit bermain di tim utama dalam empat penampilan sejak awal musim ini.
Pemain Prancis itu ingin tampil dalam laga Juventus melawan Sporting Lisbon di leg kedua perempat final Liga Europa pada Jumat dini hari, tetapi pelatih Massimiliano Allegri mengatakan bahwa Pogba belum dalam kondisi ideal untuk memulai pertandingan.
FOOTBALL ITALIA
Pilihan editor: Real Madrid dan Barcelona Saling Tuding Dekat dengan Diktator Francisco Franco
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.