TEMPO.CO, Jakarta - Pesta Napoli menjadi juara Serie A Italia musim 2022/2023 semakin dekat. Setelah sempat tertunda karena ditahan imbang Salernitana, kemungkinan masyarakat Napoli akan berpesta di pekan ini. Dilansir dari Transfermarkt, juru taktik Napoli, Spalleti, menyatakan bahwa timnya berada di ambang batas gelar juara dan ini merupakan suatu hasil dari perjuangan dan pengorbanan selama bertahun-tahun.
"Ketika Anda memenangi pertandingan penting menghadapi lawan di level ini dan berada di sana sedekat ini dengan akhir musim, itu adalah batu bata di dinding kemenangan terakhir. Jadi wajar saja para pemain merayakannya, terutama saat kami mencetak gol di menit-menit akhir, yang membuatnya semakin menggembirakan,” kata Luciano Spalletti.
Profil Luciano Spalletti
Luciano Spalletti merupakan seorang manjer dan mantan pesepak bola asal Italia. Spalletti lahir di Certaldo, Italia pada 7 Maret 1959. Sebagai pemain sepak bola, Spalletti mengahbiskan karier dengan membela tim-tim yang berlaga di Serie C, seperti Entella, Spezia, Viareggio, dan Empoli. Dapat dikatakan, karier Spalleti sebagai pemain sepak bola tidak terlalu mentereng. Pada 1993, Spalletti memutuskan untuk gantung sepatu.
Setelah gantung sepatu, Spalletti memutuskan untuk menjadi pelatih. Awal kariernya dalam dunia kepelatihan, diawali dengan menjadi juru taktik Empoli. Bersama Empoli, Spalletti berhasil mengukirkan prestasi yang gemilang. Ia berhasil mengantarkan Empoli promosi ke Serie A oada 1997. Sebelumnya, pada 1996, ia berhasil mengantar Empoli promosi ke Serie B.
Prestasi Spalletti tersebut membuat Sampdoria kepincut menggunakan jasa Spalletti. Namun, sayang, ia hanya bertahan satu musim di Sampdoria. Setelah Sampdoria, Spalletti melatih Venezia selama satu musim.
Karier kepelatihan Spalletti kembali cemerlang ketika ia melatih Udinese pada 2002. PAda musim 2004/2005, Spalletti yang menjadi juru taktik Udinese berhasil mengantar Udinese meraih posisi keempat Serie A dan mengantar Udinese berlaga di Liga Champions.
Selanjutnya, pada 2005, Spalleti dikontrak oleh AS Roma. Bersama Roma, Spalleti berhasil mempersembahkan dua gelar Coppa Italia pada 2006/2007 dan 200/2008. Selain itu, ia juga berhasil mempersembakan satu gelar Piala Super Italia pada 2007 bagi Roma. Romantisme Spalletti dengan Roma harus berakhir pada 2009. Saat itu, Spaelltti mengundurkan diri sebagai pelatih Roma setelah Roma mengawali musim dengan buruk di Serie A.
Setelah mengundurkan diri dari Roma, Spalletti menerima pinangan klub Russia, Zenit St. Petersburg. Bersama Zenit, Spalleti berhasil meraih beberapa gelar juara, seperti dua gelar Liga Russia, satu Piala Russia, dan satu Piala Super Russia. PAda 2014, Spalletti dipecat dari Zenit.
Selepas dipecat Zenit, Spalleti kembali melatih Roma. Sekembalinya Spalletti ke Serigala Ibukota, ia berhasil mengantarkan Roma kembali berlaga di Liga Champions. Namun, pada 2017, Spalletti memutuskan untuk meninggalkan Roma. Sepuluh hari setelah pengunduran diri Spalletti dari Roma, ia dikontrak untuk menjdi juru taktik bagi Inter Milan. Bersama Inter, Spalletti hanya bertahan selama dua musim.
Setelah lama menagnggur, Spalletti dikontrak oleh Napoli pada 2021. Bersama Napoli, Spalletti tampil cemerlang dan kini ia akan menatap gelar Scudetto pertamanya.
Pilihan Editor: Napoli vs Salernitana 1-1, Luciano Spalletti: Hanya Sedikit Menunda Perayaan Scudetto
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.