Gara-gara pergi ke Arab Saudi tanpa seizin klub, Lionel Messi diskors selama dua pekan dan kemungkinan besar PSG tidak akan memperpanjang kontraknya. Jika Messi akhirnya angkat koper dari Paris, PSG setidaknya akan berhasil memangkas gaji yang selama ini dibayarkan kepada bintang Argentina itu—sekitar 80 juta euro atau sekitar Rp 1,3 triliun per musim, termasuk gaji, pembayaran jaminan sosial, dan insentif—sebuah investasi yang bahkan akan menguntungkan jika klub setidaknya mencapai semifinal Liga Champions.
Namun Messi berkontribusi besar pada klub karena telah menarik setidaknya delapan sponsor baru dan telah memberikan dorongan besar untuk penjualan kaus PSG, yang terjual lebih dari satu juta potong pada 2022. "Mungkin ada penurunan penjualan itu, sekitar 10 persen," kata Caillet.
Jumlah yang juga dianggap Chaudel realistis. Penurunan pendapatan akhirnya tidak akan mengguncang keuangan klub sama sekali karena, kata dia, hanya 20pc atau sekitar Rp 3.700 dari total harga jersey yang masuk ke klub. Sebagian besar masuk ke produsen dan distributor.
Messi juga berkontribusi pada visibilitas di jaringan PSG, yang pada Januari 2022 mencapai 150 juta pengikut, 50 persen lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Semua ini membantu mempercepat pendapatan klub, yang tidak termasuk hak siar televisi dan tiket pertandingan, yang mencapai rekor 350 juta euro setahun atau sekitar Rp 5,7 triliun. Namun, baik Caillet maupun Chaudel, meremehkan kepergian Messi dan bahkan melihat aspek positifnya.
MARCA
Pilihan editor: Kata Carlo Ancelotti Menjelang Laga Real Madrid vs Osasuna di Final Copa del Rey
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.