TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengungkapkan proses audit keuangan PSSI yang dilakukan firma Ernst & Young masih berlangsung. Ada tiga periode kepengurusan yang akan ditinjau, yakni pada 2017-2019, 2019-2023, dan saat ini.
Untuk tahap awal, PSSI telah melakukan internal review sesuai kesepakatan dengan pihak Ernst & Young pada 21 April lalu. Arya membeberkan temuan bahwa pada pembukuan keuangan PSSI periode 2017-2019 tidak tercatat.
"Dari internal review kami, di periode 2017-2019, tidak tercatat sama sekali pembukuannya, sehingga PSSI harus menggunakan jasa IT untuk mendapatkan data-data dari e-mail bagian keuangan di periode tersebut," ujar dia dalam keterangan resmi PSSI, Selasa, 9 Mei 2023.
"Ada beberapa data fisik, namun tidak jelas. Misalnya, ada pengeluaran cheque, namun tidak ada perinciannya," kata Arya menambahkan.
Kemudian untuk periode 2019-2023, Arya menyebut pembukuan sudah mulai membaik, tetapi masih menggunakan sistem akuntansi manual. Situasi tersebut, menurut dia, menjadi tantangan tersendiri yang harus dilalui.
"Tahun 2019-2023, sudah mulai tertata dan ada perbaikan, dalam urusan transaksional dan prosedur pengeluaran dana. Namun, akuntansi yang digunakan masih manual, dan tidak menggunakan sistem akuntansi apa pun," tuturnya.
Pada kepengurusan sekarang, PSSI berencana menggunakan sistem akuntansi yang benar dan valid sesuai dengan saran dari Ernst & Young. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menjadikan federasi sepak bola Indonesia sebagai organisasi yang transparan.
Masalah manajemen keuangan di pengelola sepak bola Indonesia muncul karena ketidakkonsistenan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dalam memberikan bonus kepada juara Liga 1. Pada 2016 dan 2017, juara sempat mendapat bonus, tetapi sejak 2018 sampai 2023 tidak diberikan lagi.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir kemudian bekerja sama dengan Ernst & Young untuk mencanangkan audit keuangan PSSI dan LIB yang diharapkan bisa menjadi awal dari transparansi keuangan federasi tanpa adanya pihak yang saling menyalahkan atau menjatuhkan atas kesalahan di masa lalu.
Pilihan editor: SEA Games 2023: Erick Thohir akan Tonton Langsung Timnas U-22 di Babak Semifinal
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.