Carlo Ancelotti adalah manajer paling berprestasi dalam sejarah Liga Champions, setelah memenangi kompetisi empat kali sebagai pelatih, serta dua kali sebagai pemain.
"Keberanian dan kepribadian adalah komponen yang sangat penting dalam permainan ini," katanya, Selasa. "Tekanannya sangat tinggi. Terkadang Anda tidak memiliki kepribadian untuk menunjukkan kualitas Anda.”
"Yang saya inginkan adalah tim yang bisa membaca permainan dengan baik. Kami akan mengalami saat-saat menderita dan kami harus bertahan, untuk membaca situasi itu dan mengetahui kapan lawan berada dalam kesulitan.”
City mendominasi babak awal leg pertama di Bernabeu sebelum Vinicius Junior membuat Madrid unggul, dan dengan keunggulan tim tuan rumah, Kevin De Bruyne menyamakan kedudukan di babak kedua.
"Tidak masalah jika Anda tim terbaik di dunia, Anda tidak akan memenangi setiap pertandingan 100 persen," kata Ancelotti. "Ini bagian mental—kepribadian, karakter, mentalitas—di saat-saat sulit. Ini bukan hanya soal kualitas pemain.”
Ancelotti mengatakan dia tidak bermaksud untuk menjamin bahwa bek Antonio Rudiger, yang tampil bagus melawan pemain City Erling Haaland pekan lalu, akan menjadi starter dalam laga Manchester City vs Real Madrid.
“Saya beruntung memiliki semua pemain yang tersedia," kata Ancelotti. “(Eduardo) Camavinga, (Ferland) Mendy, semuanya. Itu membuat lebih sulit untuk memilih tim. Jika kami menang, saya melakukannya dengan benar, jika kami kalah, saya salah.”
SOCCERNET
Pilihan editor: Thailand Minta Maaf atas Perkelahian di Final Sepak Bola SEA Games 2023
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.