TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City tak terbendung dengan kembali meraih gelar Liga Inggris menyusul kekalahan Arsenal pada pekan ke-37. Gol Julian Alvarez ke gawang Chelsea menggenapi perayaan gelar juara tim asuhan Pep Guardiola di Etihad Stadium pada Ahad, 21 Mei 2023.
Gelar EPL musim 2022-2023 menjadi gelar Premier League ketiga beruntun Manchester City dan yang ketujuh dari 12 musim terakhir. Rekor ini menunjukkan dominasi sebuah klub dalam sejarah sepak bola Inggris.
Man City telah menunjukkan dominasinya di liga nomor satu Inggris dengan lima gelar juara dalam enam musim terakhir sejak diasuh Pep Guardiola. Meski sempat tertinggal dari Arsenal yang paling sering memimpin klasemen Liga Inggris musim ini, Man City asuhan Guardiola berhasil bangkit dan mengejar sejak Februari tahun ini.
Man City mencatat rekor tak terkalahkan. Yang paling signifikan adalah dua kemenangan langsung melawan Arsenal hingga akhirnya dinobatkan sebagai juara meski mereka masih punya tiga laga sisa. Berikut lima faktor yang diyakini menjadi kunci Manchester City juara Liga Inggris musim ini.
1. Ketajaman Erling Haaland
Kehadiran bintang Norwegia ini dipercaya membuat perbedaan besar dalam skuad The Citizens. Sejak kedatangannya, Haaland langsung mengebrak sepak bola Liga Inggris. Striker 22 tahun itu tak terhentikan sejak mencetak dua gol ke gawang West Ham dalam laga perdananya di Liga Inggris. Ia telah mencetak 36 gol di Liga Inggris musim ini.
Haaland telah menambahkan dimensi baru dalam serangan Man City. Selain menjadi target man saat City menguasai bola, dia juga bisa menjadi senjata serangan balik ketika tim tidak mendominasi bola.
2. Perubahan Taktik
Untuk mengakomodasi keberadaan Haaland, Pep Guardiola telah mengembangkan formasinya dari 4-3-3 menjadi 3-2-4-1. Taktik ini lebih inovatif dan cair sehingga membuat Man City tampil menguasai permainan.
Perubahan taktik bisa terlihat di pertengahan musim. Guardiola pertama kali memasang Rico Lewis, bek sayap berusia 18 tahun dari akademi Manchester City, sebagai gelandang tengah. Peran ini lalu diteruskan John Stones, bek tengah yang terkadang bertransformasi menjadi gelandang jangkar.
Awalnya Joao Cancelo yang bertanggungjawab atas posisi ini. Namun, hubungan pemain asal Portugal ini dan Guardiola memburuk sehingga memutuskan hengkang ke Bayern Munchen. Kendati peran Cancelo sangat vital dalam strategi, Guardiola tidak ragu untuk melepasnya. Pergantian taktil juga membuat gelandang tengah Ilkay Gundogan dan Kevin De Bruyne bermain lebih jauh ke depan, di depan Stones dan Rodri. Mereka berhasil lebih produktif.
3. Jack Grealish Tampil Lebih Baik
Tampil mengecewakan di musim pertamanya setelah berstatus pemain termahal dalam sejarah Liga Inggris, Jack Grealish tampil lebih baik di tahun kedua. Dia pun menjadi salah satu pemain kunci Guardiola dalam serangan City. Ia mampu menghasilkan ruang bagi pemain ofensif City lainnya untuk berkembang.
Musim ini Jack Grealish menyumbang lima gol dan tujuh assist. Jumlahnya meningkat dibanding musim lalu dan Guardiola yakin perkembangan pemainnya akan terus berlanjut.
4. Peran Krusial Rodri
Rodri adalah pemain paling penting dalam melindungi pertahanan dan memulai serangan Man City. Keandalan dan konsistensi Rodri sebagai gelandang bertahan dan otak Pep Guardiola di lapangan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Ketergantungan pada Rodri telah meningkat sejak kepergian mantan kapten Fernandinho. Salah satu pekerjaan besar Guardiola saat ini adalah mencari pelapis sang gelandang meski telah mendatangkan Kalvin Phillips.
5. Tancap Gas di Paruh Kedua Musim
Man City memperlihatkan kemampuan sprint mereka di paruh kedua musim. Guardiola mampu membuat skuadnya tancap gas dan terkalahkan untuk bisa mendahului rivalnya.
Jika dalam beberapa tahun terakhir, Liverpool merasakan kekuatan kemenangan beruntun yang panjang milik Man City, musim ini giliran Arsenal. The Gunners unggul 5 poin dari City pada 5 Februari, dan sejak itu Haaland dkk telah memenangkan 13 dari 14 pertandingan.
PIlihan Editor: Begini Komentar Mikel Arteta setelah Arsenal Gagal Juara Liga Inggris, Usai Kalah 1-0 atas Nottingham Forest
