TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, menganalisis dan mengomentari situasi klub setelah sanksi pengurangan 10 poin dari Federasi Sepak Bola Italia, FIGC, terkait pemalsuan laporan keuangan klub. Neberapa jam sebelum sanksi itu jatuh, Juventus tak berkutik saat menelan kekalahan 1-4 dari Empoli pada lanjutan Liga Italia Serie A pada Ahad, 21 Mei 2023.
Setelah pertandingan tersebut, Allegri memberikan komentar soal situasi klub dan tentang tugasnya sebagai pelatih Si Nyonya Besar. "Sebelum pertandingan ini, kami berada di posisi kedua, kemudian kami melihat diri kami kini hanya memiliki 59 poin. Itu sebuah kemunduran yang jauh, tapi kami tidak akan menjadikannya sebagai alasan untuk kekalahan telak ini," kata dia dengan nada kecewa dan marah.
Dengan situasi ini pula, Juventus tidak hanya terancam tanpa hasil di musim ini melainkan juga terancam kehilangan sejumlah pemainnya ketika musim ini berakhir. Bahkan, Allegri, sebagai pelatih, juga disebut-sebut bisa meninggalkan Juventus karena efek dari sanksi FIGC.
Namun, Massimiliano Allegri memastikan tidak akan pergi. "Pergi ketika situasi Juventus seperti ini adalah sikap seorang pengecut," kata dia.
Allegri menyatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan kepada klub seharusnya bukanlah alasan bahwa Juventus mengalami kekalahan telak dari Empoli. Tapi, ia tidak membantah bahwa aspek psikologi dari sanksi tersebut bisa saja menghantam mentalitas pemainnya. "Bermain maksimal dalam sebuah pertandingan adalah hal yang berbeda dengan bermain dengan kondisi yang terbaik," kata dia.
Dia berharap tim akan bertemu dan menghadapi situasi negatif ini secara bersama-sama. "Kami perlu tahu di mana kami akan bermain, lalu kami membutuhkan momen berbicara dengan klub, dan kami harus bisa menerima realitasnya," kata Allegri lagi.
Ia melontarkan kekecewaan besar terhadap sanksi yang dijatuhkan kepada Juventus. Menurut dia, seharusnya sanksi sudah dapat diketahui jauh sebelum musim akan berakhir.
"Saya sangat marah dan saya sangat kecewa. Untuk saat ini, segalanya akan menjadi buruk. Kami harus tetap berdiri. Sanksi ini akan lebih baik diberikan dua bulan lalu. Setidaknya, kami tahu jenis kematian yang akan kami hadapi sebelum ini terjadi," ujar Allegri.
Juventus Keluar dari Zona Liga Champions
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) resmi menjatuhkan sanksi pengurangan 10 poin kepada Juventus. Sanksi tersebut dijatuhkan karena FIGC menilai setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan bukti-bukti. Juventus terbukti telah melakukan manipulasi finansial, baik itu terkait laporan keuangan, nilai transfer, dan gaji pemain.
Ini menjadi sanksi kedua yang mereka alami sepanjang musim ini. Juventus sempat mendapatkan sanksi pengurangan 15 poin, tetapi sanksi tersebut kemudian dicabut untuk sementara pada April lalu dan membuat posisi Juventus saat itu pun sempat kembali ke empat besar.
Pencabutan sanksi terjadi setelah Juventus mengajukan banding dan keberatan melalui Dewan Jaminan Olahraga. Namun, kini sanksi final telah dijatuhkan dan FIGC memutuskan memberikan sanksi pengurangan 10 poin untuk Juventus. Dengan sanksi ini, posisi Juventus, yang sebelumnya berada di peringkat kedua, harus terjun bebas ke peringkat ke-7 klasemen Serie A.
Posisi mereka yang di peringkat kedua kini diberikan kepada Lazio. Kini, semakin sulit bagi Juventus untuk berharap bisa kembali ke empat besar. Dengan sisa dua pertandingan jelang musim berakhir, Juventus yang memiliki 59 poin berjarak lima poin dengan AC Milan yang saat ini ada di batas zona Liga Champions.
Pilihan Editor: Denver Nuggets ke Final NBA Usai Kalahkan LA Lakers 4-0, Nikola Jokic Tampil Gemilang