Vinicius juga terlibat perang kata-kata daring dengan Presiden La Liga Javier Tebas, yang berselisih dengannya selama bertahun-tahun setelah liga dianggap tidak mengambil tindakan terhadap insiden pelecehan rasis yang terus berulang.
“Rasisme adalah hal yang normal di La Liga. Kompetisi menganggapnya normal, federasi menganggapnya normal, dan lawan mendukungnya,” kata Vinicius menyindir La Liga.
Tebas mengakui bahwa ada delapan laporan pelecehan rasis terhadap pemain Brasil itu pada musim 2022-2023, tetapi dia mengklaim La Liga telah melakukan segala yang mereka bisa untuk mengajukan pengaduan ke badan disiplin hukum yang relevan.
Pada Senin, 22 Mei 2023, Real Madrid merilis pernyataan yang mengumumkan bahwa mereka telah melaporkan pelecehan tersebut ke Kantor Kejaksaan Agung, sementara polisi di Valencia dapat mengidentifikasi satu penggemar yang melanggar, dengan klub berjanji untuk mengeluarkan larangan masuk stadion seumur hidup.
Pada Februari lalu, seorang suporter Real Mallorca didenda 4.000 euro atau sekitar Rp 64 juta dan diskors selama 12 bulan setelah dinyatakan bersalah menghina Vinicius secara rasial selama pertandingan di awal bulan.
AS
Pilihan editor: Neymar Ingin Tinggalkan PSG, Manchester United Dikabarkan Tertarik Merekrutnya
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.