TEMPO.CO, Jakarta - Everton memasuki pertandingan terakhir mereka di kandang melawan Bournemouth pada pekan terakhir Liga Inggris pada Ahad, 28 Mei 2023. Mereka tampil dalam kondisi yang kurang menguntungkan, hanya terpaut dua poin dari zona degradasi.
Kemenangan di Goodison Park akan memastikan musim ke-121 bagi Everton di kompetisi papan atas sejak Liga Sepak Bola Inggris dibentuk pada 1888, rekor yang tak tertandingi di mana pun di dunia. Hasil imbang atau bahkan kekalahan akan membuat Everton tetap aman, jika pada saat yang sama Leicester City dan Leeds United gagal mengalahkan West Ham United dan Tottenham Hotspur.
Klub yang tak pernah terdegradasi sejak Liga Premier dibentuk pada 20 Februari 1992 itu menempati peringkat ke-17 klasemen dengan 33 poin, unggul dua poin dari Leicester City dan Leeds United yang berada di peringkat ke-18 dan ke-19.
Ini merupakan poin terendah di zona degradasi. Total poin terendah sebelumnya adalah 34 yang diraih West Bromwich Albion pada 2005, tetapi penggemar Everton tidak akan peduli tentang hal itu jika mereka bertahan, setelah menghindari bahaya penurunan hanya pada akhir pekan terakhir tahun lalu.
Hal-hal tampak suram lagi musim ini karena masuknya Sean Dyche menggantikan Frank Lampard yang dipecat hanya membawa sedikit perubahan sampai kemenangan 5-1 yang menakjubkan di Brighton & Hove Albion dua pekan lalu yang mengubah klasemen liga.
Gol penyama kedudukan pada menit ke-90+9 dalam hasil imbang 1-1 di Wolverhampton Wanderers pada Sabtu lalu memberikan suntikan kepercayaan besar-besaran dan membuat mereka sedikit menjauh dari zona degradasi.
Satu-satunya masalah yang dihadapi Everton adalah cederanya striker Dominic Calvert-Lewin, yang melewatkan sebagian besar musim ini. Kembalinya dia ke lapangan yang singkat bertepatan dengan kebangkitan Everton karena mereka akhirnya memiliki titik fokus dalam serangan dan para penggemar akan berdoa agar dia dapat pulih dari cedera hamstring untuk pertandingan terakhir.
Selanjutnya, tidak pernah terdegradasi selama 69 tahun…