TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) dikabarkan masih mencari calon pelatih Timnas Brasil. Prestasi Selecao yang kurang mentereng membuat federasi kerap bongkar pasang pelatih. Bahkan CBF sempat membidik pelatih asal Italia, Carlo Ancelotti. Padahal Tim Samba dikenal selalu menggunakan jasa pelatih dari negara mereka sendiri.
Salahsatu yang paling kegendaris adalah Mario Zagallo. Ia tercatat sebagai legenda sepak bola Brasil yang memberikan kontribusi besar dalam sejarah olahraga ini. Lahir pada 9 Agustus 1931 di Atalaia, Alagoas, Brasil, Zagallo dikenal sebagai pemain sepak bola yang sukses dan pelatih yang berprestasi.
Pada awalnya, sebelum menjadi pemain sepak bola, Zagallo merupakan seorang tentara yang bekerja di Stadion Maracana pada saat Uruguay mengalahkan Brasil di final Piala Dunia 1950. Seperti dilansir dari laman transfermarkt.com, Zagallo memulai karir profesionalnya pada tahun 1948 dengan klub Flamengo, di mana ia memperlihatkan keterampilan dan kecepatan yang luar biasa sebagai seorang penyerang.
Pada tahun 1958, Zagallo menjadi bagian penting dalam tim nasional Brasil yang memenangkan Piala Dunia FIFA di Swedia. Zagallo mencetak dua gol penting dalam turnamen tersebut dan membantu Brasil meraih gelar Piala Dunia pertamanya.
Setelah pensiun sebagai pemain, Zagallo beralih profesi menjadi pelatih sepak bola. Dirinya memulai karir kepelatihannya pada tahun 1965 dan bekerja dengan beberapa klub terkemuka di Brasil dan luar negeri. Salah satu momen puncak karir kepelatihan Zagallo adalah ketika ia melatih tim nasional Brasil pada Piala Dunia FIFA 1970 di Meksiko.
Selain itu, masih dilansir dari laman transfermarkt.com, Zagallo juga membawa Timnas Brasil menjuarai Piala Dunia edisi 1993/1994 setelah berhasil mengalahkan Italia dalam drama adu penalti. Namun demikian, pada saat itu Zagallo tidak menjadi kepala pelatih, melainkan sebagai asisten pelatih Carlo Alberto Parreira.
Meskipun demikian, catatan tersebut membuat Zagallo menjadi satu-satunya manusia yang memiliki 4 gelar juara Piala Dunia, baik sebagai pemain yang dimenangkan pada Piala Dunia edisi 1958 dan 1962 lalu sebagai pelatih pada Piala Dunia edisi 1970, serta sebagai asisten pelatih pada 1994. Dirinya menjadi satu dari tiga orang yang berhasil menjuarai Piala Dunia baik sebagai pemain dan pelatih, dua lainnya yakni Franz Beckenbauer dan Didier Deschamps.
Selain membawa Timnas Brasil menjuarai Piala Dunia dua kali, Zagallo juga membantu Timnas Brasil menjuarai kompetisi internasional lainnya, seperti Copa America yang berhasil dimenangkan dua kali pada 1996/1997 dan 2003/2004, Piala Konfederasi pada 1996/1997 dan 2004/2005. Berkat kontribusinya tersebut, seperti dilansir dari laman digitalhub.fifa.com, pada 1992 dirinya menerima penghargaan tertinggi oleh FIFA, yakni FIFA Order of Merit.
Selain itu dirinya juga mendapatkan penghargaan sebagai Pelatih Terbaik Dunia pada 1994. Selama karir kepelatihannya, ia terkenal karena taktiknya yang cerdas, kemampuannya membaca permainan, dan kepemimpinannya yang menginspirasi.
Namun demikian, julukan Zagallo sebagai pelatih Timnas Brasil tersukses tidak hanya didapatkan melalui gelar juara yang berhasil diraih. Melainkan angka statistik pertandingan yang menunjukkan rekor impresif dengan 126 pertandingan, 90 kemenangan, 26 hasil seri, 10 hasil kalah, dengan persentase 80,31 persen kemenangan.
Selain prestasinya dalam sepak bola, Zagallo juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan menghormati nilai-nilai olahraga. Ia adalah seorang pria yang bersahaja dan selalu menekankan pentingnya kerja keras, disiplin, dan semangat dalam mencapai kesuksesan. Karakter dan integritasnya menjadikan Zagallo sebagai contoh teladan bagi banyak generasi pemain dan pelatih.
Mario Zagallo adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola Brasil. Sebagai pemain dan pelatih yang sukses, ia memberikan kontribusi besar dalam mencapai kesuksesan Tim Samba di tingkat tertinggi. Kecemerlangan dan integritasnya sebagai sosok olahragawan akan terus mengilhami generasi masa depan dalam dunia sepak bola.
Pilihan Editor: Sedang Bangun Skuad Real Madrid untuk Musim Depan, Carlo Ancelotti Tolak Tawaran Brasil
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.