TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan final Liga Champions akan segera digelar dengan mempertemukan Manchester City dan Inter Milan. Pertandingan yang bakal berlangsung di Ataturk Olympic Stadium pada Minggu, 11 Juni 2023 merupakan ajang pembuktian pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Pasalnya, meskipun dapat dibilang sebagai pelatih sukses dengan meraih berbagai trofi dengan Manchester City. Namun selama melatih Manchester City, Guardiola belum pernah mempersembahkan satu pun gelar Liga Champions untuk Manchester City.
Pada gelaran final Liga Champions 2020/2021, sebenarnya Pep Guardiola sudah dekat untuk meraih Piala Liga Champions. Namun dalam partai final tersebut, Manchester City harus tunduk di bawah Chelsea-nya Tuchel dengan skor 1- 0.
Sehingga, gelaran final Liga Champions yang diadakan di Turki nantinya merupakan ajang pembuktian Pep Guardiola. Terlebih lagi, nantinya Manchester City-nya Pep yang dikenal sebagai tim digdaya bertemu dengan Inter Milan yang sedikit tidak diunggulkan dalam perebutan gelar juara Liga Champions nanti.
Namun di sisi lain, skuad asuhan Simone Inzaghi juga memiliki ambisi yang besar untuk memulangkan trofi Liga Champions di Kota Milan. Mengingat terakhir kali Kota Milan kedatangan Liga Champions pada final 2009/2010, ketika Inter Milan meraih treble di bawah asuhan Jose Mourinho.
Meskipun tidak diunggulkan, tetapi eks gelandang Barcelona, Sergio Busquets melihat bahwa Inter Milan memiliki senjata mematikan yang dapat menghapus mimpi pendukung City untuk meraih gelar Liga Champions. Sebab, Busquets menyebut bagaimana sulitnya mengalahkan Inter Milan, saat berada satu grup di Liga Champions musim ini.
Dengan demikian, laga final nantinya akan berjalan dengan sangat ketat, kedua tim memiliki ambisinya masing-masing. Manchester City dengan ambisinya untuk meraih gelar Liga Champions pertamanya dan berpotensi untuk menyamai rekor treble Manchester United-nya Alex Ferguson, serta Inter Milan dengan ambisinya untuk meraih gelar juara Liga Champions keempatnya dan memulangkan piala Liga Champions di Kota Milan setelah 14 tahun lamanya.
Juara Liga Champions Terbanyak
Seperti dilansir dari laman footballhistory.org, UEFA Champions League merupakan versi baru dari European Cup dan pertama kali dimainkan pada musim 1992/1993. Sebagai turnamen klub sepak bola paling prestisius di dunia, Liga Champions diikuti oleh berbagai klub sepak bola terbaik di dunia.
Dengan menggunakan sistem mini-league group, sehingga klub partisipan Liga Champions hanya diambil dari peringkat 1 sampai dengan 4 klasemen masing-masing liga di Eropa. Dilansir dari laman uefa.com, berikut deretan klub sepak bola Eropa yang paling sering menjuarai kompetisi Liga Champions.
1. Real Madrid
Real Madrid merupakan salah satu klub besar dari Spanyol yang paling sering menjuarai Liga Champions, baik ketika masih bernama European Cup atau UEFA Champions League. Jika gelar juara Real Madrid dihitung tanpa memasukkan gelar juara European Cup, maka Real Madrid masih terhitung memiliki 7 gelar juara Liga Champions.
2. AC Milan
AC Milan menjadi klub nomor dua yang paling sering menjuarai Liga Champions dengan capaian sebanyak 7 gelar juara. Namun demikian, jika hanya dihitung berdasarkan gelar Liga Champions, maka AC Milan hanya meraih sebanyak 3 gelar dengan gelar pertama mereka pada musim 1993/1994.
3. Bayern Munich
Bayern Munich atau Bayern Munchen menjadi klub nomor tiga yang paling sering menjuarai Liga Champions. Namun demikian, torehan gelar juara Munich sama dengan Liverpool, tetapi jika dihitung tanpa melibatkan gelar juara European Cup, maka Munich masih unggul dari Liverpool dengan torehan sebanyak 4 gelar juara.
Pilihan Editor: Komplit, Daftar Juara Liga Champions Eropa dari Tahun ke Tahun Sejak 1955 sampai 2022
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.