TEMPO.CO, Jakarta - Final Liga Champions akan digelar pada Ahad, 11 Juni 2023 pukul 02.00 WIB di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki. Pertandingan untuk memperebutkan gelar raja Eropa ini akan mempertemukan Manchester City vs Inter Milan. Sarat akan sejarah, pertandingan dua klub elite Eropa ini telah dinantikan oleh banyak orang. Tak terkecuali pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Dilansir dari id.mancity.com, Pep Guardiola mengatakan jika pertandingan final Liga Champions melawan Inter Milan nanti seperti sebuah mimpi untuk Manchester City. Pasalnya, City telah melewati musim 2022-2023 yang luar biasa sebagai sebuah tim dari Premier League. Bahkan, klub berjuluk The Sky Blue ini berhasil meraih gelar ganda usai mengalahkan rival sekotanya, Manchester United, di final Piala FA akhir pekan lalu.
Kesempatan Meraih Treble
Setelah berhasil mengamankan gelar ganda dengan meraih trofi Premier League dan Piala FA, Manchester City akan segera mengakhiri musim 2022-2023 dengan bermain di final Liga Champions 2023. Tim asuhan Pep Guardiola ini akan melawan klub elite dari Italia, Inter Milan. Kini, sepenuhnya fokus City adalah untuk mencari cara menaklukkan kompetisi paling bergengsi antar klub di Eropa tersebut.
Tak hanya menginginkan gelar sebagai tim terbaik di Eropa, trofi Liga Champions juga menjadi peluang City untuk meraih Treble Winners yang selama ini didambakan. Selain itu, pertandingan nanti juga akan menandai final kedua City dalam tiga tahun sejak 2021 lalu. Oleh karena itu, Guardiola ingin agar anak asuhnya dapat bermain lebih baik dari lawan.
“Kami harus lebih baik dari lawan – tidak peduli tentang penyisihan grup, Piala FA, Premier League… Kami harus lebih baik dalam pertandingan ini,” ucap Guardiola dilansir dari situs resmi Manchester City.
Final yang Berbeda dari Dua Tahun Lalu
Pada laga puncak Liga Champions ini, City akan tampil segar setelah berhasil mengamankan trofi Piala FA. Hal ini juga menandai City sebagai peraih double winners atau gelar ganda domestik di Inggris kedua dalam empat tahun terakhir. Setelah menyabet dua gelar juara, tentu piala Liga Champions terlalu menggiurkan untuk membuatnya sebagai tim peraih Treble Winners.
Alih-alih berkeinginan mencetak sejarah tim dengan tiga gelar dalam satu musim, Guardiola mengungkapkan jika motivasi utama timnya untuk juara adalah guna menebus kekecewaan dua tahun lalu. Namun, pria berkepala plontos tersebut tidak menampik jika hal yang membedakan final kali ini dengan dua tahun lalu adalah gelar ganda yang sudah di tangan.
“Beberapa hari yang lalu kami memenangkan Piala FA,” ucap Guardiola saat ditanya perbedaan antara dua tahun lalu dengan sekarang.
Berharap Bisa Bermain Lebih Baik
Menurut Pep Guardiola, pola permainan Inter Milan memiliki sedikit kemiripan dengan pola permainan Chelsea di final Liga Champions dua tahun lalu. Keduanya sama-sama mengandalkan kekuatan lini belakang dan mengambil kesempatan menyerang melalui serangan balik. Oleh karena itu, Guardiola berharap anak-anak asuhnya dapat bermain lebih baik agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
“Mudah-mudahan kami bisa menyerang sedikit lebih baik dari yang kami lakukan saat itu (2021). Kami ingin finis berbeda kali ini,” ucap Guardiola dalam konferensi pers, Selasa, 7 Juni 2023 kemarin.
Selain itu, Guardiola juga menyebut jika timnya harus mengetahui arah pergerakan permainan agar bisa mengalahkan lawan. Terlebih kali ini City memiliki musim yang bagus dan konsisten di Premier League.
“Tapi kami harus tahu persis apa yang harus kami lakukan untuk mengalahkan lawan ini dalam hal pendekatan, dengan dan tanpa bola kami harus fokus. Pada saat kami bermain di final, kami memiliki musim yang bagus di Premier League,” kata Guardiola.
Pilihan editor: Jejak Karir Simone Inzaghi, Pelatih yang Bawa Inter Milan ke Final Liga Champions
RADEN PUTRI