TEMPO.CO, Jakarta - Ajang FIFA Matchday pekan lalu menyajikan pengalaman tak ternilai bagi Timnas Indonesia. Para pemain Garuda merasakan sensasi melawan Argentina, yang bersama pelatih Lionel Scaloni meraih gelar juara Piala Dunia 2023.
Laga Timnas Indonesia vs Argentina digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Senin, 19 Juni 2023. Pertandingan berlangsung menarik. Para pemain Indonesia mampu memberi perlawanan yang bagus meski akhirnya kalah 0–2.
Pelatih Timnas Argentina, Lionel Scaloni, mengatakan sudah mengira kalau para pesepak bola asuhan Shin Tae-yong bukanlah lawan yang mudah. Scaloni menyarankan supaya Timnas Indonesia mempertahankan performa apiknya.
"Saya mengapresiasi suporter tim Indonesia yang hadir memenuhi stadion dan juga saya ingin mengatakan timnas Indonesia harus meneruskan performa baik (seperti di pertandingan) ini untuk kebaikan mereka sendiri," ujar Scaloni, seusai laga.
Seperti apakah sebenarnya sosok Lionel Scaloni yang mampu membawa Argentina menjadi juara dunia dan mengakui permainan apik Indonesia? Simak profil dan perjalanan kariernya:
Profil Singkat Lionel Scaloni
Pelatih Argentina ini memiliki nama lengkap Lionel Sebastián Scaloni. Ia lahir di Pujato, Argentina pada 16 Mei 1978.
Scaloni sempat merasakan suka duka bermain di lapangan pada 1994-2015 dengan memperkuat sejumlah klub besar. Setelah pensiun, ia mulai menjadi asisten manajer pada 2016.
Ia memiliki saudara bernama Mauro yang juga merupakan mantan pesepak bola dari klub cadangan Deportivo Fabril di Spanyol. Bersama istrinya, Elisa Montero, Scaloni dikaruniai dua orang anak laki-laki bernama Ian dan Noah.
Perjalanan Karier
Karier sepak bola Scaloni dimulai sebagai pemain di Newell’s Old Boys, klub yang berbasis di Rosario, Argentina. Ia juga sempat bergabung dengan Estudiantes di La Plata. Sejak Desember 1997, Scaloni menghabiskan banyak waktu dengan klub Deportivo de La Coruña di Spanyol selama 8 tahun.
Sejak 2006, Scaloni berpindah-pindah dari satu klub ke klub lain di mancanegara. Ia pernah memperkuat West Ham United, Racing Santander, SS Lazio, RCD Mallorca, hingga Atalanta BC. Ia meripakan seorang pemain serbabisa yang kerap memegang posisi bek kanan atau gelandang kanan.
Scaloni cukup memberi banyak kemenangan dan gelar juara buat timnya. Bersama Deportivo, ia meraih juara liga Spanyol “Copa del Rey” 1999–2000 dan 20001–2002. Scaloni juga telah bermain di 285 pertandingan dengan total mencetak 15 gol selama 12 musim La Liga dengan tiga tim berbeda.
Untuk kacah internasional, Scaloni bermain untuk Timnas Argentina U-20 dan melanjutkan debut tim senior pada 2003. Ia memiliki tujuh penampilan (caps) untuk La Albiceleste antara 2003 dan 2006 serta menjadi bagian dari skuad Piala Dunia 2006.
Scaloni mengawali karier kepelatihannya sebagai asisten manajer di Sevilla FC pada 2016. Satu tahun kemudian, ia kembali ke negara asal untuk menjadi asisten manajer bagi Timnas Argentina. Pada Juli–November 2018, ia memegang jabatan manajer Timnas Argentina U-20.
Menunjukkan kinerja yang baik, Scaloni kemudian diangkat menjadi manajer Timnas Argentina senior mulai Agustus 2018 dengan masa kontrak hingga Desember 2026. Bersama tim utama, ia membawa Argentina ke posisi ketiga di turnamen internasional pertama mereka, Copa América 2019 di Brasil. Dalam laga yang sama dua tahun kemudian, Scaloni mencetak sejarah baru Argentina dalam 28 tahun terakhir dengan meraih juara pertama.
Ia juga sukses mengalahkan Italia di Finalissima 2022 dengan kemenangan telak 3–0. Paling baru, Scaloni berhasil menjadikan Timnas Argentina juara Piala Dunia Qatar 2022, gelar yang kembali mereka pegang sejak 1986.
NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM
Pilihan Editor: Erick Thohir: Dunia Bisa Lihat Sepak Bola Indonesia Bangun dari Tidur