TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City berada di posisi sangat menguntungkan dalam perebutan gelar juara Liga Inggris 2023-2024. Mereka akan mampu mempertahankan gelar bila memenangi laga terakhir, Minggu, 19 Mei 2024.
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengibaratkan posisi timnya saat ini dengan permainan tenis yang berlaga di grand slam. Mereka membutuhkan servis ace untuk menjadi juara.
"Para pemain tenis mengatakan 'servis untuk memenangi Wimbledon', pertandingan terakhir, adalah yang paling sulit," kata Guardiola kepada BBC.
"Kami tahu untuk apa kami bermain. Ketegangan ada di sana. Kami memiliki satu hari libur, dua hari untuk mempersiapkan diri dan kemudian kami akan melakukan yang terbaik," kata dia.
Man City mampu menang 2-0 di kandang Tottenham Hotspur dalam laga tunda pekan ke-34, Rabu dinihari WIB, 15 Mei 2024. Dua gol Erling Haaland mengantar mereka ke puncak klasemen, menggeser Arsenal.
Dengan satu laga tersisa, tim asuhan Guardiola memiliki 88 poin, unggul dua poin dari Arsenal. Mereka akan mengamankan rekor gelar liga keempat secara beruntun jika mereka mengalahkan West Ham di kandang sendiri pada hari Minggu, hari terakhir musim ini.
Man City, yang telah menjaga kecepatan dalam perburuan gelar juara, kini tak terkalahkan dalam 22 pertandingan liga. Sementara Arsenal, yang harus mengalahkan Everton, baru akan bisa juara bila mereka menang dan Manchester City kalah.
Seusai laga melawan Spurs, Guardiola juga berbicara tentang penjaga gawang Ederson, yang mendapat perawatan di lapangan setelah tersandung oleh Cristian Romero dan gelandang Kevin de Bruyne. Pemain itu terpaksa ditarik keluar karena cedera.
"Ederson mengalami masalah pada matanya, dia tidak bisa melihat dengan baik, jadi dokter mengatakan dia harus keluar. De Bruyne mengalami cedera pada pergelangan kakinya," kata Guardiola.
REUTERS
Pilihan Editor: Shin Tae-yong Targetkan Kemenangan saat Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026