TEMPO.CO, Jakarta - Kylian Mbappe masih akan memakai topeng dalam laga Spanyol vs Prancis di semifinal Euro 2024 (Piala Eropa 2024). Ia akan kembali menjadi sorotan dalam laga di Stadion Allianz Arena, Rabu dinihari, 10 Juli 2024, ini.
Pada laga Euro 2024 ini, Kylian Mbappe memakai topeng pelindung, setelah sempat mengalami cedera ketika membela Prancis melawan Austria di laga pembuka Grup D. Dipakai sebagai pelindung setelah mengalami patah tulang hidung, topeng yang dikenakannya itu disebut-sebut membuat performa Kylian Mbappe menurun.
Ketika Michael Oliver meniup peluit akhir laga Portugal vs Prancis di perempat final Euro 2024, Didier Deschamps tampak menantikan kedatangan Kylian Mbappe.
Pada kesempatan tersebut, Kylian Mbappe tampak sudah tak bisa tampil maksimal, dia akhirnya digantikan pada menit ke-105 oleh Bradley Barcola, pergantian yang sempat menimbulkan pertanyaan.
Namun, Kylian Mbappe telah meredam berbagai pertanyaan tersebut dengan pernyataan yang ia berikan seputar pergantian yang terjadi di laga Portugal vs Prancis.
"Kami berbicara dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya ingin terus mencoba. Saat jeda perpanjangan waktu saya merasa tidak enak badan lagi. Saya sangat lelah dan saat itulah saya memintanya untuk mengganti saya," ujar Mbappe seputar pergantian yang dilakukan Didier Deschamps.
Didier Deschamps juga memberikan penjelasan mengenai kondisi pemain yang musim lalu masih membela Paris Saint-Germain (PSG) tersebut.
Menurut Didier Deschamps, Mbappe telah melalui musim yang tidak mudah sepanjang 2023-2024, ia menyebut sebagai kondisi terburuk sang pemain di sepanjang turnamen bersama Prancis. "Tidak mudah bagi Mbappe dengan semua yang terjadi padanya musim ini," ujar Deschamps.
"Dia menderita secara otot dan dia selalu jujur kepada saya dan rekan satu timnya, sehingga dia minta diganti," ujarnya menambahkan.
Performa Mbappe yang kurang maksimal di Euro 2024 dinilai disebabkan karena pemakaian topeng di pertandingan membela Prancis.
Dilansir dari ABC, dokter Pablo Casas, seorang spesialis di bidang bedah hidung serta Doktor Cum Laude di bidang Kedokteran dan Bedah, memberikan komentar mengenai kasus Mbappe.
"Hidungnya patah dua puluh hari yang lalu, sehingga tulang di area itu akan 90 persen mengeras. Dia seharusnya tidak lagi bermain-main dengan topeng itu. Mustahil baginya untuk tampil baik dengan itu," ujar Pablo Casas.
"Para pemain yang menjalani operasi saya berlatih tanpa topeng setelah 15 hari. Risikonya sudah tidak ada lagi. Ini hanya masalah estetika jika dia ingin menyentuh sesuatu, tapi secara internal tulangnya masih seperti sebelum benturan," ujar Pablo Casas.
Lebih jauh lagi, Pablo Casas memberikan detail mengenai masalah penggunaan topeng ketika pertandingan berlangsung.
"Topeng adalah elemen aneh di wajahnya dan karena itu memberikan tindakan refleks pada otaknya yang, pada awalnya, sudah cukup mengkondisikannya. Dan itu membuatnya takut." ujar Casas.
"Selain itu, keringat di wajahnya tidak tersaring dengan baik, itulah sebabnya ia terus-menerus melepasnya, ia tidak dapat bernapas masuk dan keluar dengan normal dan kualitas penglihatannya sangat berkurang. Jadi saya tidak mengerti mengapa dia belum mengemasnya," ujarnya.
"Topeng itu tidak lagi melindunginya dari apa pun dan, terlebih lagi, menghalanginya untuk menjalankan profesinya secara normal. Bagaimana dia akan bersaing seperti itu di semifinal Euro?," ujarnya menambahkan.
Apa yang ditakutkan Casas dialami Mbappe ketika laga Portugal vs Prancis di babak perempat final Euro 2024, ketika terjadi benturan dengan Bernardo Silva yang mengenai pipi kirinya.
Benturan tersebut memang tidak mengenai hidung, tetapi memberi dampak kepada topeng yang dikenakan Mbappe, hingga ia dirawat tim medis Prancis.
Kylian Mbappe belum mampu menunjukkan ketajamannya di Euro 2024. Ia baru mencetak satu gol dari titik penalti.
ABC
Pilihan Editor: Prediksi Argentina vs Kanada di Semifinal Copa America 2024: Jadwal Live, Berita Terkini, H2H, Perkiraan Formasi