TEMPO Interaktif, Kediri – Setelah melalui perundingan yang sangat alot, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta akhirnya tidak mengizinkan pertandingan Persik melawan Persebaya digelar di Stadion Mandala Krida. Panitia pertandingan memutuskan membatalkan pertandingan yang rencananya akan dilaksanakan Kamis (29/4).
Ketua panitia pelaksana pertandingan Bambang Sumaryono mengaku sudah mengerahkan semua daya upaya untuk bisa menggelar pertandingan tersebut. Setelah gagal membujuk Kepolisian Resor Kota Kediri, Panpel kembali menelan pil pahit setelah Polda DIY tidak memberikan izin pertandingan usiran di Stadion Mandala Krida. “Kami terpaksa membatalkan pertandingan,” kata Bambang kepada Tempo, Rabu (28/4) malam.
Polda DIY, menurut Bambang, memberikan sejumlah alasan terkait pelarangan tersebut. Di antaranya adalah rencana kedatangan Wakil Presiden Boediono ke Yogyakarta, peringatan Hari Buruh 2 Mei, serta kekhawatiran serbuan bonek ke Kota Gudeg tersebut.
Meski telah memberikan alasan dan jaminan keamanan, Bambang mengaku tak mampu meluluhkan hati Kapolda DIY Brigadir Jenderal Sunaryono. Bahkan dua tawaran Panpel untuk melangsungkan laga tanpa penonton hingga pertandingan digelar di lapangan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) Maguwo tak direspons polisi. “Siapa yang akan menjamin bonek tidak menyusup ke sini,” kata Bambang menirukan pernyataan kapolda.
Atas keputusan tersebut Bambang mengaku tidak memiliki pilihan lain selain membawa pulang kembali kedua tim. Sebab saat ini kesebelasan Persik dan Persebaya sudah berada di Yogyakarta. Selanjutnya Bambang akan melakukan rapat bersama official dan kedua tim untuk mensosialisasikan hasil tersebut. Kesepakatan itu akan disampaikan kepada Badan Liga Indonesia sebagai Berita Acara.
HARI TRI WASONO