TEMPO Interaktif, Asuncion - Amerika Selatan berharap mempertahankan format kualifikasi grup tunggal untuk kualifikasi Piala Dunia 2014. Sistem ini telah digunakan oleh 10 negara Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CSF) selama empat Piala Dunia terakhir.
"Kami harus melihat apakah FIFA menyetujuinya. Kami akan menyampaikannya setelah Piala Dunia di Afrika Selatan," kata Sekretaris Jenderal CSF Eduardo Deluca Sekjen di markas badan itu di Paraguay, Kamis (29/4).
"Kami semua setuju terus bermain dengan kualifikasi seperti ini karena kami percaya itulah cara yang paling sportif," tambahnya.
Amerika Selatan memiliki empat tempat otomatis di putaran final Piala Dunia, dan yang kelima melalui playoff. Brasil, Cile, Paraguay dan Argentina, lolos langsung ke final Piala Dunia tahun ini setelah memainkan 18 pertandingan lebih dari dua tahun.
Uruguay bergabung dengan mereka setelah menang playoff melawan Kosta Rika di kawasan CONCACAF.
Dengan Brasil yang akan secara otomatis ke final 2014 sebagai tuan rumah, maka babak kualifikasi Piala Dunia selanjutnya akan melibatkan 16 pertandingan setiap tim bukan 18.
Copa America
CSF juga mengatakan Brasil akan menjadi tuan rumah Copa America tahun 2015. Sekarang tergantung apakah Brasil akan melimpahkannya pada Cile. Namun CSF membantah klaim Presiden Bolivia Evo Morales yang mengatakan negaranya akan menjadi tuan rumah turnamen tersebut.
"Copa Amerika 2015 akan digelar Brasil berdasarkan rotasi. Saya tahu mereka tengah melakukan pembicaran dengan Cile dan mereka dapat membuat kesepakatan, Giliran Bolivia akan datang," kata Deluca.
Brasil telah melakukan pembahasan dengan Cile yang mendapat jatah sebagai tuan rumah Copa America berikutnya. Pasalnya, Brasil juga harus menggelar Piala Dunia 2014 dan Olimpiade 2016. Namun, gempa dahsyat yang mengguncang Cile 27 Februari, yang menewaskan 500 orang lebih, menjadi kendala.
Copa America telah dilakukan rotasi sejak tahun 1987, dimulai dengan Argentina, yang gilirannya kembali tahun depan. Brasil terakhir menggelar turnamen ini pada 1989, Cile pada 1991 dan Bolivia pada 1997.
REUTERS | RAJU FEBRIAN