Pelatih Inter Milan itu harus mengakali Van Gaal, mantan mentornya, yang kini menjadi pelatih klub raksasa Bundesliga Bayern Munich di Santiago Bernebeu pada 22 Mei mendatang.
Mourinho adalah asisten Van Gaal ketika pelatih asal Belanda itu menukangi Barcelona pada 1997-2000. Setelah menimba ilmu di bawah Van Gaal, Mourinho kemudian menjadi pelatih Porto yang kemudian diberinya trofi Liga Champions pada tahun 2004.
The Special One, demikian ia menjuluki dirinya, kian moncer ketika memberikan dua gelar Liga Primer bagi Chelsea di tiga musim (2004-2007).
Di luar berbedaan kontras antara dua pelatih, keduanya musim ini sama-sama mengejar tiga gelar bagi klub masing-masing; di liga, piala liga, dan Liga Champions.
Mou memuji Bayern dan van Gaal. "Bayern memiliki tim yang hebat dengan banyak pemain berkualitas," kata pelatih Portugal berusia 47 tahun itu. "Mereka memiliki tradisi hebat di Liga Champions dan pelatih yang hebat.
"Mereka adalah contoh bagi banyak klub. Mereka bangkit di tangan van Gaal setelah mengawali musim dengan buruk. Kini mereka di final," tambah Mou.
Kedekatan keduanya membuat Inter versi Mou dan Bayern versi Van Gaal punya gaya permainan yang serupa. Tim mereka dibangun dari pemain pekerja keras dan ulet seperti gelandang Esteban Cambiasso atau Bastian Schweinsteiger.
Kuat dan lini pertahanan yang kenal kompromi seperti Lucio atau Daniel van Buyten dan Martin Demichelis mendukung.
Kini tinggal menunggu siapa pemenangnya. Apakah sang murid, atau sang mentor.
REUTERS | RAJU FEBRIAN