TEMPO Interaktif, Kediri - Ketua Umum Persik Kediri Samsul Ashar segera mengevaluasi kinerja panitia pelaksana pertandingan Persik. Rapat mendadak ini dilakukan untuk meredam gejolak Persikmania yang turun jalan besar-besaran pagi tadi.
Samsul yang juga Wali Kota Kediri ini mengatakan rapat evaluasi itu akan dilakukan di Sekretariat Persik pukul 15.30 WIB nanti. Meski masih membela Ketua Panpel Bambang Sumariono yang dinilai sudah berjuang keras melaksanakan pertandingan, Samsul berjanji untuk mengakomodasi keinginan Persikmania yang menghendaki pemecatan Bambang. “Saya akan evaluasi ketua panpel, tunggu hasilnya nanti,” kata Samsul Ashar kepada Tempo, Jumat (30/4).
Menurut dia, gagalnya pertandingan Persik melawan Persebaya di Stadion Brawijaya Kediri bukan sepenuhnya kesalahan panitia pelaksana. Larangan tersebut murni keputusan Kepala Kepolisian Resor Kota Kediri Ajun Komisaris Besar Polisi Rastra Gunawan yang melihat potensi kerusuhan menjelang pemilihan Bupati Kediri.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Bambang Sumariono dengan tegas menolak mengundurkan diri seperti seruan Persikmania. Dia mengaku sudah bekerja maksimal untuk melaksanakan pertandingan. Salah satunya dengan melobi Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta setelah dilarang bermain di Kediri. “Lihat juga prestasi saya, jangan asal mundur,” kata Bambang.
Dia juga menegaskan jika sampai saat ini PT Liga Indonesia belum menyatakan Walk Out (WO) kepada Persik pascagagalnya pertandingan di Stadion Mandala Krida, Kamis (29/4). Saat ini panpel telah mengirimkan berita acara pembatalan tersebut kepada Komisi Disiplin. Hanya saja berita acara tersebut tidak dilengkapi oleh tanda tangan manajer Persebaya Saleh Mukadar yang menuntut kemenangan WO atas Persik.
Persoalan itu, menurut Bambang akan dibahas dalam pertemuan Komisi Disiplin tanggal 5 Mei mendatang di Jakarta. Selain meminta pertanggung jawaban panpel, pertemuan itu juga membahas alasan tidak diberikannya izin pertandingan oleh kepolisian.
Disinggung aksi Persikmania yang mengecam kinerjanya, Bambang balik menuding Ketua Forum Komunikasi Suporter Persik Henri Ego sebagai pecundang. Sebab Henri sendiri terlibat dalam kepanitiaan pertandingan dan tidak seharusnya turut menekan panpel. “Ego itu bagian panpel dan pegawai negeri, harusnya dia turut membela kami,” kata Bambang.
HARI TRI WASONO