TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Nugraha Besoes, membantah kemungkinan kedatangan Presiden FIFA, Sepp Blatter, ke Indonesia sebelum Piala Dunia pada Juni mendatang.
Nugraha mengatakan, Blatter punya agenda penting dalam Kongres FIFA di Johanesburg, Afrika Selatan, pada 6 Juni mendatang. Selain itu, kesibukan penyelenggaraan Piala Dunia juga semakin memperkecil kemungkinan kedatangan Blatter ke Indonesia sebelum hajatan terbesar sepak bola dunia itu berkahir.
“Tidak mungkin ia datang ke Indonesia sebelum Piala Dunia. Kalau mau datang, ia pasti juga akan memberi kabar ke PSSI,” kata Nugraha. Nugraha mengatakan, hal ini terkait pernyataan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Rita Subowo, yang mengatakan bahwa Blatter akan ke Indonesia sebelum Piala Dunia berlangsung.
Menurut Nugraha, kemungkinan besar Blatter baru akan bisa ke Indonesia setelah Piala Dunia berakhir. Kalau pun akan datang, Nugraha menambahkan, Blatter menyaratakan PSSI untuk mendampingi kunjungan itu. Hal itu sesuai dengan surat FIFA ke PSSI tertanggal 21 April.
PSSI juga menanyakan komitmen organisasi KONI yang tidak menembuskan surat menyurat mereka dengan FIFA. Dalam suratnya tertanggal 16 April, Blatter memberitahu KONI tentang kemungkinan kedatangannya ke Indonesia. “Surat pertama itu tidak ditembuskan ke kita. Kami nggak tahu itu, tapi menurut saya, tata krama organisasinya sudah tidak benar,” ungkap Nugraha.
Nugraha juga yakin bahwa FIFA tidak akan mengutak-atik statuta dan kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid. PSSI, kata Nugraha, sudah mengirim ke utusan ke FIFA setelah pelaksanaan Kongres Sepak Bola Nasional di Malang akhir Maret lalu sehingga FIFA juga sudah tahu hasil KSN.
PSSI dan KONI rencananya akan bertemu Rabu (5/5). Salah satu agenda yang akan dibicarakan adalah rencana penyambutan Blatter ke Indonesia. Dalam pertemuan ini, rencananya PSSI akan menunjukkan surat FIFA tanggal 21 April kepada KONI. “Besok (Rabu, 5/5) surat itu akan kami tunjukkan kepada KONI untuk memperjelas masalah ini,” kata Nugraha.
ARIS M