TEMPO Interaktif, Milan - Pelatih Inter Milan Jose Mourinho menyerang balik Claudio Ranieri. Mou menyebut manajer AS Roma itu memperlakukan pemainnya seperti anak-anak. "Tidak salah jika Ranieri dianggap pecundang ketika di Chelsea," katanya.
Ranieri sebelumnya menuding Mou menyemangati pemain Inter dengan memberi mereka "mentalitas pengepungan, yang akan menjadi bom yang siap meledak" di sepak bola Italia.
Namun Mou justru menyebut Ranieri-lah yang melakukannya. "Mengingat Rabu kemarin, Roma seharusnya mengakhiri final Coppa Italia dengan enam pemain. Pemain seperti Philippe Mexes, Francesco Totti, Rodrigo Taddei dan Nicolas Burdisso melakukan apa saja untuk kartu merah. Hari ini ada pembicaraan tentang bagaimana memotivasi pemain," kata Mourinho di situs resmi Inter.
Mou mengatakan pelatih sudah bekerja setiap hari dengan pemain yang merupakan profesional. "Kami lebih suka bekerja di lapangan dan mempelajari kelemahan Roma. Jika sebelum pertandingan saya mengajak tim menonton 'Gladiator,' mereka akan tertawa atau hubungi dokter bertanya apakah saya sakit."
Komentar ini disampaikan Mourinho menyusul rumor yang menyebutkan Ranieri mencoba memotivasi timnya dengan menayangkan film pemenang Oscar. "Sebelum final Coppa Italia saya melihat enam pertandingan Roma untuk menemukan titik lemah mereka. Menghabiskan tiga jam pada masing-masing komputer . Tentu saja lebih mudah hanya memilih film untuk proyek sebelum pertandingan, tapi Ranieri lupa pemainnya adalah juara dan bukan anak-anak."
Ini adalah perang kata terakhir antara kedua pelatih ini. Mou menggantikan posisi Ranieri yang menangani Chelsea selama empat musim (2000-2004).
"Saya tidak pernah bilang saya fenomenal, tapi pasti bukan salah saya jika pada 2004, ketika datang ke Chelsea dan bertanya mengapa Ranieri diganti, saya diberitahu mereka ingin menang dan tidak pernah jika bersama dia," katanya.
"Ini benar-benar bukan salah saya jika ia dianggap pecundang di Chelsea," pungkas Mou.
Pelatih asal Portugal itu hanya tiga musim menangani The Blues (2004-2007). Namun selama itu ia bisa memberikan enam trofi; Liga Primer (2004/05, 2005/06), Piala FA (2006/07), Piala Liga (2004/05, 2006/07), dan FA Community Shield (2005).
FOOTBALL-ITALIA | RAJU FEBRIAN