TEMPO Interaktif, Makassar - Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, mendapat sorotan dari Badan Liga Indonesia (BLI) dan Asian Footbal Confederation (AFC) karena dinilai tidak layak digunakan dalam kompetisi international.
Pantuan Tempo, Rabu (12/5), tim yang beranggotakan tujuh orang ini--dua dari BLI dan lima dari AFC--langsung melihat kondisi stadion, baik dari luar maupun dalam. Mereka memantau ruang konfrensi pers, ruang ganti pemain, dan tempat masuk media serta penonton.
Yang paling disoroti adalah ruang ganti pemain, karena jarak ruang ganti bagi tim tuan rumah dan lawan berjauhan sekitar lima meter, padahal idealanya bersampingan. Manajer lisensi BLI, Lano Mahardika, mengatakan ada tiga aspek untuk memenuhi regulasi standar stadion. Yaitu pengaturan operasi tim meliputi ruang ganti dan ruang doping.
Kemudian trafik manusainya meliputi penonton, ruang wasit dan pengawas serta ruang media seperti ruang media center. Tim verifikasi ini, kata dia tidak hanya meninjau stadion Andi Mattalatta, juga 18 klub yang berada di Liga Super Indonesia. Rencananya besok mereka terbang ke Jakarta untuk meninjau stadion Persija.
Hasil peninjauan ini akan dibahas di BLI dan AFC. “18 Stadion kami akan bahas. Khusus untuk di Makassar kedatangan ini yang kali kedua. Sejak tahun 2005 sampai sekarang belum ada perubbahan. Secara pribadi stadion ini tidak layak,” kata Lano di sela-sela peninjuan.
Musim depan, sambung Lano, tim yang lolos dalam Champion maupun AFC Cup sudah ada aturannya. Jika fasilitas stadionnya tidak layak, maka tidak bisa mengikuti dua kejuaraan bergengsi tersebut. “Liga ini profesional, kalau begini terus kita akan ketinggalan, makanya harus ada renovasi stadion. Lihat saja ruang Center bagi wartwan saja tidak ada,” katanya.
Manajer Komunikasi dan Kompetisi AFC, Steve Tae H. Kim, mengatakan dalam penilaian ini tidak hanya dari segi infrastrukur, juag letak stadion dan jarak hotel serta bandar udara. ”Saya lihat jarak stadion dengan stadion cukup dekat. Disni pun ada hotel bintang empat dan lima makanya tidak ada masalah. Kalau berbicara bandara nanti kita lihat bagaimana hasil keputusan rapat untuk menilainya,” katanya.
Juru Bicara PSM, Nurmal Idrus, berharapa stadion ini bisa mumpuni, bisa bertaraf international. Makanya ia berharap lebih kepada pemerintah agar bisa merenovasi. “Untuk ukuran Indonesia bisalah, karena masih banyak stadion di tanah air ini lebih buruk dari pada ini, tapi kita tidak berharap begitu. Makanya harus ada perhatian khusus dari pemerintah,” kata Nurmal.
ARDIANSYAH