Badan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) menyatakan keputusan ini diambil mengikuti trend yang sedang terjadi di Brasil saat ini. Dalam langkah yang dikenal sebagai Paradinha (berhenti sedikit), pemain akan berhenti ketika akan mengambil penalti, membuat kiper salah menduga datangnya bola dan dengan gampangnya kulit bundar menghujam gawangnya.
“Kami telah melihat beberapa contoh dari tayangan video, yang membuat ini jelas ini sangat tidak sportif ketika pemain seolah ingin menendang, kiper mengarah pada arah tertentu, barulah si pemain mengangat kakinya dan menendang bola ke arah lain. Ini jelas tidak sportif,” tegas anggota IFAB Patrick Nelson, Rabu (19/5).
Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke mengakui pihaknya harus bekerja keras untuk mengenalkan peraturan baru ini di Piala Dunia. “Ini sesuatu yang kami harus jalankan pada 23 pertandingan. Kami harus meyakinkan para wasit, pemain, dan pelatih mengerti soal peraturan ini dan akan menggunakan tayangan video sebagai contoh bagi pemain,” tegasnya.
Pemain yang seolah akan menendang bola akan langsung mendapat kartu kuning. Namun, seolah bergerak ketika berlari dibolehkan. Peraturan baru pada hukum nomor 13 tertulis “Berpura-pura bergerak ketika berlari untuk menendang penalti dibolehkan. Namun setelah berlari diklaim sebagai pelanggaran Undang-undang Nomor 14 dan sikap tak sportif di mana pemain harus mendapat peringatan”.
Insiden ketika mengambil penalti pernah terjadi. Kiper Aljazair Faouzi Chaouchi marah ketika pemain Mesir Hosni Abd Rabou berpura-pura menendang sebelum menembakkan penaltinya ke gawangnya pada laga semi final PIala AFrika. Kiper itu mengejar wasit, mencengkeramnya dari belakang dan menanduknya sebelum dipisah rekan setimnya.
REUTERS | BAGUS WIJANARKO