"Saya baru menjalani musim yang sulit, tapi ada banyak kasus pemain yang mengalami tahun buruk kemudian mencorong di Piala Dunia," kata Kaka. "Saya sama sekali tak khawatir."
Kaka dibeli Real Madrid dari AC Milan seharga 68,5 juta poundsterling (Rp
919,9 miliar) pada Juni 2009. Harga itu dianggap sepadan mengingat sebelumnya di San Siro ia telah menjelma jadi salah satu pemain terpenting Milan.
Tapi Santiago Bernabeu memberi tantangan berbeda. Cedera yang datang silih berganti membuat Kaka kesulitan memberikan penampilan terbaiknya buat El Real. Musim lalu ia hanya tampil 30 kali dan menyumbang delapan gol. Ia pun harus menyaksikan Madrid terpuruk dan gagal meraih satu pun gelar juara.
Kaka mengakui bahwa aksinya musim ini jauh dari mengesankan. Tapi ia yakin bisa tampil lebih bagus di Afrika Selatan.
Sayangnya, cedera kini masih menghantuinya. Selasa lalu, ia datang ke Sao Paulo dengan keluhan nyeri pada pangkal paha. Ia pun harus menjalani terapi bersama Luis Fabiano, penyerang Brasil yang juga tengah cedera.
"Keduanya sama-sama mengeluhkan nyeri di paha kiri. Tapi kondisi mereka sudah mendekati 100 persen," kata Luis Rosan, ketua tim terapis tim Brasil.
Kaka juga yakin bisa segera pulih. "Saya akan tampil 100 persen untuk Piala Dunia," katanya.
Di Brasil, Kaka justru jarang tampil mengecewakan. Sejak melakukan debut pada 2002, ia sudah tampil 73 kali dan mencetak 26 gol. Tapi gol terakhirnya diciptakan hampir setahun lalu, yakni di ajang Piala Konfederasi.
Kaka kini akan jadi harapan utama Brasil di lini tengah. Pelatih Carlos Dunga dipastikan tak menyertakan Ronaldinho dalam skuad intinya, sehingga urusan kreativitas di lapangan tengah, ia akan bertumpu kepada Kaka.
Brasil, yang jadi salah satu favorit juara, akan berlaga di Grup G bersama Korea Utara, Pantai Gading, dan Portugal.
Reuters | AP | Nurdin Saleh