TEMPO Interaktif, Bandung - Kepolisian Wilayah Kota Besar Bandung urung mengizinkan gelaran laga Persib Bandung melawan Persiba Balikpapan di Stadion Siliwangi Bandung pada Rabu (26/5) pekan depan.
Alasannya, ada oknum bobotoh, julukan suporter fanatik Persib, yang melakukan perusakan rumah warga di kawasan rel kereta api antara Stasiun Kereta Cikuapateuh dan Kiaracondong, Kota Bandung, seusai pertandingan Persib melawan Sriijaya FC, Senin (17/5) lalu.
"Keputusan final (perizinan) sebenarnya baru Sabtu (22/5) nanti, tapi bisa dikatakan sekarang 95 persen kami tidak akan mengizinkan,"kata Kepala Polwiltabes Bandung Komisaris Besar Imam Budi Supeno, Kamis (20/5) petang.
Pembatalan tersebut mengacu hasil evaluasi terbatas Kepolisian atas keamanan dan ketertiban pada sebelum, saat, dan setelah laga Persib lawan Sriwijaya.
Dalam evaluasi itu terungkap laporan tentang pelemparan rumah warga oleh oknum bobotoh di kawasan Cikudapateuh. Padahal sebelumnya bobotoh sudah berjanji di hadapan kepolisian dan publik untuk menjaga ketertiban dan tak melakukan perusakan.
Imam mengakui pembatalan izin tersebut sementara ini hanya berlaku untuk laga Rabu pekan depan. "Untuk pemberian izin pertandingan tanggal 30 Mei kami masih akan lihat perkembangan,"kata Imam.
Sekretaris Pelaksana Pertandingan Persib Budi Bram mengaku pihaknya belum mendapat informasi resmi dari kepolisian terkait pembatalan izin laga tanggal 26 Mei.
"Setelah surat resmi dari polisi, baru kami akan menggelar pertemuan dengan manajemen, kemudian BLI (Badan Liga Indonesia) dan tentunya juga dengan kepolisian,"jelas Budi saat dihubungi malam ini.
Pertemuan tersebut, ia menambahkan, terutama untuk menentukan lokasi alternatif pertandingan Persib lawan Persiba bila sudah adat surat remi penolakan dari polisi.
"Konsultasi dengan BLI akan kami lakukan nanti untuk kebutuan prosedur dan supaya tak salah menetapkan lokasi lapangan untuk arena pertandingan,"tanda Budi.
Erick P Hardi