TEMPO Interaktif, Madrid: Final Liga Champions antara Bayern Muenchen dan Inter Milan diklaim bukan hanya sebuah pertandingan sepak bola dengan segudang cerita yang menjanjikan pada sebuah malam apa pun yang terjadi di lapangan. Final pertama yang digelar hari Sabtu itu akan menghadapkan dua tim yang sedang mengincar gelar treble (tiga gelar) dan vital apakah Jerman atau Italia mempunyai empat tim kualifikasi Liga Champions pada 2011.
Masa depan Jose Mourinho di Inter Milan, yang mengambil ilmunya separuh dari mentor Bayern Louis van Gaal ketika keduanya berada di Barcelona, juga akan ditentukan setelah pertandingan. Pelatih Portugal itu digadang-gadang akan mundur dan bergabung dengan Real Madrid.
Jika Mou melakukannya setelah membawa Inter, juara Eropa 1964 dan 1965 ke final pertama sejak 1972, kebenciannya pada media Italia dan kemapanan sepak bola dipandang sebagai biang keladi keputusannya dibandingkan pada klub atau pemain. “Saya mencintai semua orang. Sejak awal hingga akhir mereka memberi segalanya. Mereka bisa besar dengan cara mereka bertahan di sepanjang musim ini tampil pada tiap tiga hari sekali,” tegas Mourinho, Jumat (21/5).
Ironi permainan yang akan digelar di Stadion Santiago Bernabeu tidak akan hilang meski Mou mundur dari Inter Milan. Mantan pelatih Chelsea itu akan mengambil dua atau tiga haru setelah pertandingan untuk memutuskan apakah akan bertahan atau hengkang tidak peduli apakah timnya berhasil memborong tiga gelar atau tidak.
Masa depan Van Gaal sedikit lebih terang. Itu setelah pelatih Belanda itu mengatakan bahkan ia akan bertahan meski Bayern sukses mengunci gelar treble. Keputusan ini telah diambilnya beberapa bulan lalu. “Kekalahan bisa saja terjadi di final…namun tidak bisa dipercaya jika Anda memenangkan gelar treble dengan sebuah tim baru dan sebuah pelatih anyar pada musim pertama,” tegas Van Gaal.
Banyak suporter sepak bola Jerman dibuat berdetak jantungnya kala Bayern berhadapan dengan Inter. Pasalnya, menang atau imbang pada 120 menit pertandingan akan membuat empat tim Bundesliga Liga Jerma n merebut tiket Liga Champions pada musim 2011/12 dengan mengorbankan satu tim Italia.
Di bawah peraturan koefisien UEFA, Inter harus memetik kemenangan tanpa melalui drama adu penalti. Itu untuk mempertahankan status quo di mana tim Serie A Liga Italia, mewakilkan empat klubnya otomatis tampil di Liga Champions, sementara satu lainnya harus melalui babak kualifikasi.
Di sisi lain banyak yang mengklaim laga final antara Bayern dan Inter akan membosankan. Baik Van gaal maupun Mourinho sempat mengatakan timnya akan tampil cantik meski pada laga sebelumnya turun dengan strategi bertahan yang sangat ketat.
Pada laga ini Mourinho tidak akan ditemani gelandang Brasil Thiaggo Motta sementara Van Gaal tidak akan diwakili Franck Ribery (larangan tampil).
Di luar hal itu, Van Gaal akan bisa menurunkan skuad intinya. Gelandang Turki Hamit Altintop diperkirakan akan mengisi posisi Ribery sementara Mourinho kemungkinan akan menurunkan formasi 4-3-1-2 atau 4-2-3-1 di mana Goran Pandev atau Mario Balotelli akan tampil di sayap.
Mark van Bommel akan bentrok dengan sesama pemain a lot Esteban Cambiasso di tengah. Bommel, kapten tim nasional Belanda sedang mengincar gelar kedua Eropa setelah sebelumnya berhasil menyumbangkan trofi buat Barcelona empat tahun lalu. “Tim ini telah berkembang bersama dan semuanya berjalan. Kami akan siap dan kami tidak akan mengubah apa pun dari apa yang telah kami lakukan karena kami ingin memenangkan pertandingan ini dengan kuping besar(trofi Liga Champions),” tegas Bommel.
Perkiraan formasi:
Bayern Muenchen: 22-Hans-Joerg Butt; 21-Philipp Lahm, 5-Daniel van Buyten, 6-Martin Demichelis, 26-Diego Contento; 8-Hamit Altintop, 17-Mark van Bommel, 31-Bastian Schweinsteiger, 10-Arjen Robben; 11-Ivica Olic, 25-Thomas Mueller.
Inter Milan: 12-Julio Cesar; 13-Maicon, 25-Walter Samuel, 6-Lucio, 4-Javier Zanetti; 19-Esteban Cambiasso, 5-Dejan Stankovic; 10-Wesley Sneijder; 9-Samuel Eto'o, 22-Diego Milito, 27-Goran Pandev.