TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Tim Nasional belum menemukan format tetap untuk membuat kontrak khusus dengan para pemain tim nasional yang dipanggil untuk mengikuti pelatihan jangka panjang. BTN akan melakukan pembahasan dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia mengenai rencana kontrak pemain tim nasional itu.
"Soal bentuk kontraknya bagaimana, kami masih belum tahu," kata Ketua BTN Iman Arif kepada wartawan di Jakarta, Jumat (21/5). Meski Begitu, kata Iman, nilai kontrak para pemain yang akan dipanggil masuk ke tim nasional bisa saja besarnya sama dengan yang pernah diberikan oleh klubnya.
"Jika memungkinkan, akan disamakan dengan yang sudah pernah diberikan oleh klub, tapi hal itu juga masih kami bicarakan dengan PSSI," ujar Iman. Jika nilai kontrak pemain tim nasional akan disamakan dengan yang pernah diberikan klub, maka PSSI akan mengeluarkan cukup banyak uang untuk membayar mereka. Meski nantinya mendapat kontrak khusus, para pemain tim nasional pun bakal kesulitan, karena mereka dilarang untuk tampil dalam kompetisi.
Sebelumnya, PSSI menyatakan akan membuat kontrak khusus bagi para pemain yang nanti akan bergabung ke tim nasional. Kontrak ini dikeluarkan mengingat para pemain tim nasional itu tidak akan diijinkan untuk bermain di klub pada kompetisi apa pun. Ada pun durasi kontrak yang diberikan PSSI adalah selama pemain itu masih terdaftar di tim nasional.
Bambang Pamungkas, striker Persija Jakarta, menyatakan keputusan PSSI untuk membuat pelatihan jangka panjang dan kontrak bagi pemain tim nasional adalah tidak wajar. "Menurut saya pribadi, hal itu cukup aneh. Dimana-mana, kompetisi adalah segalanya bagi pemain dan pembentukan tim nasional juga dilihat dari kompetisinya," kata pemain yang selama ini jadi langganan tim nasional.
Menurut Bambang, hingga saat ini ia belum mengambil keputusan apa pun antara memilih klub atau membela ke tim nasional. "Sampai saat ini semuanya masih samar, kabarnya dari PSSI juga belum jelas. Saya siap untuk memenuhi panggilan membela tim nasional, tapi semuanya harus jelas dulu," katanya.
Bambang mengatakan durasi latihan jangka panjang itu juga bakal mempengaruhi keputusan pemain untuk bergabung ke tim nasional atau tidak. "Ada dua bulan di kompetisi sebelum Piala AFF dimulai, buat saya itu tidak masalah. Tapi kalau harus jangka panjang agak sulit juga. Tanpa ikut kompetisi, pemain tidak akan berkembang," katanya.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA