Milla, yang menghibur suporter Kamerun dengan gol dan selebrasi uniknya untuk mengantar tim lolos ke babak perempat final Piala Dunia 1990, menyatakan Eto'o masih belum memberikan apa-apa bagi tim nasional kepada para jurnalis.
Eto'o, pencetak gol terbanyak Kamerun (18 gol) dan baru saja menyumbangkan gelar Liga Champions tiga kali: dua kali buat Barcelona dan pekan lalu bagi Inter Milan tak menerima kritikan dari seniornya. “Apakah saya layak untuk tampil di Piala Dunia 2010? Saya masih bisa berpikir beberapa hari ini, namun saya akan melihat apakah memang penting bagi saya berpartisipasi karena saya tidak memerlukan ini dalam karier saya,” ketus Eto'o, Minggu (30/6).
“Ini selalu sebelum turnamen besar para veteran selalu terbangun. Apa yang telah dilakukan Milla? Ia belum pernah memenangkan Piala Dunia, mereka baru mencapai perempat final,” tegas Eto'o mengomentari pencapaian karier Milla.
Meski menyerang balik seniornya, Eto'o mengaku menghormati legenda Kamerun tersebut. “Ketika itu Kamerun mempunyai tim terbaik dengan pemain besar di setiap lini. Ini bukan karena mereka terkenal pada usia 40 tahun, di mana mereka bisa berbicara seenaknya,” tegasnya.
AP | BAGUS WIJANARKO