TEMPO Interaktif, Nice - Kejutan yang kerap ditampilan negara-negara Afrika di Piala Dunia rupanya membuat Prancis ketar-ketir. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy sampai-sampai berharap Afrika Selatan tidak mempermalukan Les Blues seperti yang dilakukan Senegal pada Piala Dunia 2002.
Perancis akan bertemu dengan tuan rumah Afrika Selatan di Bloemfontein pada laga terakhir Grup A, 22 Juni. Sebelumnya Prancis akan bertemu Uruguay, 11 Juni, dan Meksiko, 17 Juni.
Dalam jamuan makan malam pada pertemuan Afrika-Prancis ke-25, Senin malam, Sarkozy menyinggung hal ini. Pertemuan yang dihadapi 40 negara Afrika itu juga dihadiri Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.
"Jacob yang terhormat, saya berharap Bafana-Bafana (julukan Afrika Selatan) lebih mengakomodasi tim Perancis dibandingkan Lions drom Teranga (julukan Senegal) pada tahun 2002," kata Sarkozy.
Pernyataan sang presiden ini mengingatkan pada penampilan Prancis pada Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Saat itu Perancis kalah 0-1 dari Senegal di pertandingan pembukaan. Les Blues kemudian secara memalukan terdepak tanpa sekalipun menang dan mencetak gol.
Kekhawatiran Sarkozy ini bisa jadi beralasan. Meski tampil di final Piala Dunia 2006, saat kalah adu penalti dari Italia, penampilan Pracis terus melorot. Skuad asuhan raymond Domenech itu juga terdepak di babak awal Euro 2008. Mereka juga lolos ke Afrika Selatan dengan kontroversial handball Thierry Henry.
REUTERS | RAJU FEBRIAN