FIFA dengan tegas menyatakan akan segera menindaklanjuti keberadaan sinar laser tersebut. FIFA juga sudah meminta petugas keamanan stadion Ellis Park untuk menginvestigasinya. Menurur laporan Daily Mail sinar laser itu bukan hanya mengarah kepada Messi. Tapi, juga beberapa kali ditembakkan kepada beberapa pemain. Pelatih Argentina, Diego Maradona tak luput dari tembakan sinar laser.
“Kami sadar ini merupakan kecelakaan dan kami secepatnya akan bertanya kepada pihak keamanan stadion untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” tulis pernyataan FIFA seperti yang dikutip dari Daily Mail.
Meskipun sinar laser itu sepertinya tidak berbahaya, namun kasus ini harus tetap diusut. Adanya sinar laser itu membuktikan kalau sistem keamanan stadion kurang ketat. “Berdasarkan informasi yang kami dapat saat ini, sinar laser itu baru terjadi dalam satu pertandingan. Sampai sekarang kami belum menerima keluhan dari tim manapun,” sambungnya.
Humas FIFA, Nicolas Maingot membenarkan, FIFA sampai sekarang belum merima laporan dari tim manapun terkait sinar laser. Ia juga membantah kalau pemindai elektronik di pintu masuk stadion tidak berfungsi.
“Keberadaan pemindai elektronik pada even sebesar Piala Dunia merupakan hal terpenting. Melewati pengecekan pemindai eletronik sebelum masuk stadion merupakan syarat utama. Dan semua pemindai berfungsi normal,” ujarnya.
Mengenai keberadaan sinar laser itu Maingot mengatakan kalau laser itu hanya terlihat satu kali, “Laser itu hilang tiba-tiba. Laser itu hanya digunakan sekali sepanjang pertandingan dan kami tidak melihatnya lagi sampai akhir. Kami mendapat inforamasi ada beberapa orang yang melihat dan sinar itu hilang tiba-tiba,” ujarnya.
Kejadian sinar laser ini bukan kali pertama terjadi. Pada pertandingan Liga Champions antara Olimpique Lyon melawan Manchester United pada Februari 2008 lalu, Cristiano Ronaldo juga pernah ditembak sinar laser berwarna merah.
DAILY MAIL | DANANG WIBOWO