Menurut Nurmuhyar, jika dalam evaluasi diketahui kepemimpinan Agus Yuwono buruk, manajemen tidak segan untuk memecatnya. Demikian pula sebaliknya, mantan aisten pelatih itu akan dipertahankan jika bisa memberikan argumentasi yang kuat ikhwal keterpurukan Persik dalam beberapa pertandingan terakhir.
Keputusan tentang posisi pelatih ini, kata Nurmuhyar menjadi penting karena terkait dengan komposisi pemain Persik ke depan. Sebab tidak tertutup kemungkinan pemecatan juga dilakukan terhadap para pemain, baik pemain lokal maupun pemain asing. Saat terdapat lima pemain asing yang masa kontraknya berakhir Agustus mendatang. “Pelatih Persik nantinya kami beri keleluasaan memecat pemain,” ujarnya.
Selain posisi pelatih, rangkap jabatan manajer dan ketua umum yang dipegang Wali Kota Samsul Ashar juga menjadi bahan evaluasi. Samsul dinilai kurang maksimal mengelola tim karena harus berkonsentrasi pada tugas-tugas pemerintahan. Diharapkan Persik akan memiliki manajer sendiri agar lebih profesional.
Agus Yuwono belum bersedia berkomentar tentang agenda evaluasi tersebut. Ketika dihubungi TEMPO, dia mengaku sedang berada di Malang setelah tidak ada jadwal latihan Persik sejak beberapa hari lalu. HARI TRI WASONO.