Persebaya nyaris tidak dapat terbang ke kandang Sriwijaya FC di Stadion Jaka Baring karena tengah dilanda krisis keuangan akut. "Alhamdullah, setelah mutar-mutar ke sana ke mari akhirnya saya dapat pinjaman uang, sehingga anak-anak bisa berangkat," kata Ketua Umum Persebaya, Saleh Ismail Mukadar, Rabu (14/7).
Saleh enggan menyebutkan berapa dana yang dia dapat serta siapa pihak yang memberi utangan tersebut. Menurut dia, yang lebih penting ialah Anang Ma'ruf dan kawan-kawan bisa berangkat ke Palembang kendati waktunya mepet dengan waktu pertandingan. "Biarlah saya yang pontang-panting cari utangan yang penting anak-anak main bagus, syukur-syukur seri atau menang," ujar Saleh.
Pelatih Persebaya, Rudy William Keltjes mengatakan, dirinnya dan para pemain siap habis-habisan di kandang Sriwijaya meski kemungkinan tak sempat menjajal lapangan. Sebab setibanya di Palembang besok pemain Persebaya akan istirahat di hotel untuk memulihkan kebugaran sebelum turun ke lapangan pada Jumat sore. "Kami telah siap segalanya, bahkan meskipun datang siang dan sorenya langsung main pun siap," kata Rudy.
Menurut Rudy, anak-anak asuhnya tetap berkomitmen menjaga nama baik Persebaya walaupun kuajiban manajemen belum dipenuhi seluruhnya. Misalnya, gaji pemain untuk Juni yang seharusnya dibayar paling lambat pada 10 Juli sampai saat ini belum diberikan. Bagitu pula soal sisa kontrak dan sisa bonus pemain, hingga kini juga belum ada kejelasan. "Belum ada pemberitahuan manajemen kapan gaji kami akan cair," ujar Rudy.
Persebaya memang tengah dililit problem keuangan serius. Selain gaji dan kontrak pemain yang belum dilunasi, aliran listrik ke mess Persebaya juga sempat diputus petugas Perusahaan Listrik Negara karena menunggak pembayaran. Bahkan jatah makan pemain pun sempat terhenti karena pihak katering belum dibayar.
KUKUH S WIBOWO