Sekretaris Jenderal PSSI, Nugraha Besoes, menyatakan merekrut Fatih untuk menangani tim nasional adalah hal yang luar biasa. Namun ia mengatakan PSSI tak akan mampu mengurus Terim sendirian tanpa bantuan pemerintah. "Dulu untuk mengontrak (Ruud) Krol saja kita tak mampu, apalagi pelatih sekelas Terim. Bayarannya terlalu tinggi untuk ditanggung PSSI sendirian," kata Nugraha.
Sebagai perbandingan, menurut Nugraha, Krol sudah digaji sekitar US$ 80 ribu (Rp 728 juta) per bulan saat menangani klub Afrika Selatan, Orlando Pirates. Sedangkan gaji Terim saat ini disebut-sebut sebesar US$ 100 ribu (Rp 910 juta) per bulan. "PSSI tak punya uang sebanyak itu untuk menggaji pelatih. Kalau tidak dibantu pemerintah, kami tak akan mampu," ujar Nugraha.
Nama Krol, mantan pemain nasional Belanda, memang sempat muncul bersama pelatih asal Austria, Alfred Riedl, sebagai kandidat Direktur Teknik dan pelatih tim nasional yang akan direkrut PSSI. Namun belakangan hanya Riedl yang dikontrak oleh PSSI sebagai pelatih. Tingginya gaji yang diminta Krol membuat PSSI memilih membatalkan rencananya mengontrak orang yang pernah menjadi asisten manajer tim nasional Belanda itu.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mengatakan perlunya mendatangkan pelatih kelas dunia untuk meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia. Nama Terim pun sempat beredar di kalangan wartawan di Senayan sebagai pelatih yang akan direkrut. PSSI sendiri tak keberatan jika pemerintah mau membantu mendatangkan pelatih seperti Terim untuk menangani tim nasional Indonesia.
"Kami belum tahu bagaimana kesepakatannya apa benar Terim yang ditunjuk. Yang jelas, kami kalau sendirian jelas tak bisa membayar gaji Terim. Kalau nanti bentuknya kerjasama antar pemerintah juga bisa lebih baik. " kata Nugraha.
Terim dikabarkan akan datang ke Indonesia pada 26 Juli untuk melihat kondisi sepak bola Indonesia dan melakukan pertemuan dengan PSSI pada 28 Juli. "Kami belum pernah berkomunikasi langsung dengan pihak Terim. Melakukan negosiasi dengannya bukan perkara mudah, apalagi dia sudah terbiasa menangani pemain sepak bola yang sudah mapan di Eropa, beda dengan di Indonesia," katanya.
Nugraha mengatakan jika pemerintah jadi mendatangkan Terim maka harus dipakai untuk jangka waktu panjang. "Saya harap jangan hanya sebentar saja. Minimal 4 tahun di sini,” pungkas kata Nugraha.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA