Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan dukungan penuh bagi tim ini untuk bertanding di festival sepak bola anak-anak internasional itu. "Semoga mereka bisa mendapat hasil terbaik dan membesarkan nama Indonesia di sana. Negeri ini punya potensi besar di bidang sepak bola dan program ini memberikan wadah bagi anak-anak berbakat," kata Deputi Menteri Bidang Pemberdayaan Olahraga Junusul Hairy dalam acara pelepasan tim di kantor Kemenpora, Rabu (28/7).
Pada festival Arsenal yang ke-20 tersebut, tim ini akan berhadapan dengan kesebelasan Actual Soccer, Guildford Town dan Elden Celtic. Selain Indonesia, negara-negara Asia Tenggara yang juga mengirimkan tim ke festival ini antara lain Thailand, Vietnam dan Filipina. Secara keseluruhan ada 30 negara yang berpartisipasi dalam festival tersebut. Selain bertanding, anak-anak di festival itu juga diundang untuk menonton laga persahabatan antara Arsenal dan AC Milan.
"Mengikuti pertandingan dalam festival seperti ini menjadi peluang besar bagi anak-anak itu untuk bermain sepak bola. Program ini menjadi pembuka jalan bagi anak-anak yang ingin menjadi pemain sepak bola. Saya sudah lihat mereka bermain dan penampilannya sangat bagus, saya pikir Indonesia punya peluang bagus di festival nanti," kata Devy A. Yheanne, Head of Corporate Affairs PT Kraft Food Indonesia.
Devy mengatakan pihaknya dan SSB Arsenal sudah melakukan kerja sama untuk menampung anak-anak tersebut setelah mereka selesai mengikuti festival di Inggris. "Mereka akan dimasukkan kembali ke SSB Arsenal dan melanjutkan latihan sesuai kelompok usianya di sana," katanya.
Anggota tim ini adalah hasil seleksi dari sekitar 7000 anak yang dilakukan di kota Makassar, Medan, Surabaya, Bandung dan Jakarta. Sebanyak 20 anak yang lolos dari seleksi itu menjalani pelatihan intensif di SSB Arsenal di bawah bimbingan pelatih profesional seperti Dale Mulholland, Fandi Ahmad dan Yahya Yusworo. Pemain nasional Indonesia, Bambang Pamungkas, juga sempat berbagi pengalaman pada masa pelatihan tersebut.
Dari 20 anak itu 15 orang dinyatakan lolos ke tim utama yang akan berangkat ke Inggris. Ada pun lima anak yang gagal masuk tim utama diberikan beasiswa sebesar Rp 3 juta per orang. "Mereka sudah mendapat pelatihan dasar sepak bola, teknik individu, kerja sama kelompok dan strategi permainan. Mereka adalah anak-anak yang luar biasa dan harus terus didukung agar potensinya tidak hilang di tengah jalan," kata Mulholland yang juga merupakan pelatih kepala SSB Arsenal Indonesia.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA