TEMPO Interaktif, Manchester -- "Berhati-hatilah, Manchester United." Pesan Brian Kidd tersebut disampaikan mantan bos Manchester United, Sir Alex Ferguson. Kidd, 61 tahun, adalah bawahan Ferguson di United selama satu dekade, 1988-1998.
Sejak tahun lalu, dia menyeberang ke klub rival yang bergelimang poundsterling, Manchester City, sebagai asisten manajer. Menurut Kidd, City akan segera memasuki masa keemasan. Dia menyamakan kondisi City saat ini dengan United 18 tahun lalu.
Kidd merupakan asisten Ferguson saat pertama mempersembahkan Manchester United gelar Jawara Liga Primer pada 1993. Mengakhiri puasa tropi selama 26 tahun. Musim ini, City sudah menggelontorkan 76 juta poundsterling atau Rp 1 triliun untuk membeli Yaya Toure (Pantai Gading), Jerome Boateng (Jerman), David Silva (Spanyol), dan Aleksandar Koralov (Serbia).
Belanja Pelatih Roberto Mancini bisa bertambah Rp 409 miliar, karena mantan anak asuhnya di Inter Milan, Mario Balotelli, mengaku tertarik untuk kembali bergabung dengan sang pelatih.
Kidd merasa musim ini jadi tahun keberuntungan City. "Kami memiliki skuad terbaik saat ini," katanya.
"Kami cuma butuh satu tropi untuk bisa lepas landas," ujar Kidd. Kemenangan, kata Kidd, akan mengangkat mental pasukan Eastland untuk terus merebut juara di turnamen lain. Layaknya, United pasca 1993, dia yakin City akan mendominasi Liga Inggris dan Eropa di tahun-tahun mendatang.
Dia menganalogikan mental juara dengan ketajaman penyerang. Jika seorang penyerang sedang mandul, mentalnya akan jatuh. "Tapi kalau sudah mencetak gol satu saja, gol-gol lain akan menyusul," kata Kidd.
Klub yang bermarkas di Stadion City of Light itu kini berada di tahun ke 34 tanpa gelar. Kedatangan triliuner Uni Emirat Arab Syeikh Mansour sebagai pemilik baru dua tahun lalu menghembuskan angin segar. Klub diguyur dana tak terbatas untuk belanja pemain bintang.
Dua tahun berturut-turut City menghamburkan lebih dari 100 juta poundsterling atau Rp 1,4 triliun per musim. Namun hanya berhasil menempati posisi lima pada akhir musim lalu. Citizens, pendukung mereka, juga kecewa karena klub gagal menembus Liga Champions Eropa dan hanya bermain di Piala UEFA.
GOAL | REZA M