Ketua Umum Persebaya, Saleh Ismail Mukadar mengatakan bila memang harus berangkat, skuad berjuluk Bajul Ijo itu akan memilih pergi pada Kamis pagi.
Alasannya, jarak antara Surabaya - Kediri tidak terlalu jauh dan cukup ditempuh dalam waktu dua jam. Selain itu, Persebaya juga dapat menghemat biaya transportasi maupun akomodasi. Tapi keterangan Saleh masih terkesan bersayap. "Bila bus pemain mogok di tengah jalan dan tidak sampai ke Kediri itu soal lain, yang penting kami niat sudah berangkat," kata Saleh.
Tapi manajer Persebaya, I Gede Widiade tidak berani memberikan kepastian soal berangkat tidaknya Green Force -julukan lain Persebaya- ke Kediri. Dihubungi Tempo pada Selasa, (3/8) sore, Gede menyatakan bahwa selaku manajer tugasnya hanya mempersiapkan tim sebaik mungkin. Saat didesak apakah timnya jadi berangkat atau tidak, Gede terkesan menghindar. "Perkara berangkat atau tidak, kami tunggu perintah dulu," ujar dia.
Senada dengan Gede, pelatih Persebaya Rudy William Keeltjes mengatakan bahwa dirinya telah mempersiapkan fisik maupun mental bertanding Anang Ma'ruf dan kawan-kawan sebaik mungkin. Namun Rudy belum mengetahui apakah anak-anak asuhnya jadi diberangkatkan oleh manajemen atau tidak. "Belum ada pemberitahuan," kata dia.
Kuasa hukum Persebaya, Muhammad Sholeh mengatakan, sidang gugatan perdata atas putusan Komisi Banding PSSI tetap akan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan walaupun seandainya Persebaya memilih melakoni tanding ulang melawan Persik. Bagi Sholeh, sidang pertama pada Kamis lusa tersebut tetap penting kendati substansi yang dipermasalahkan sudah tidak terlalu relevan. "Yang penting kami sudah melawan ketidakadilan PSSI," ujar Sholeh.
KUKUH S WIBOWO