Melalui pesan singkat, Drajad mengatakan, Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Mulia Ritonga Hasudungan telah mencabut izin pertandingan Persik pada pukul 13.30 WIB. Pembatalan izin tersebut ditindaklanjuti dengan rapat tertutup antara kepolisian, panitia pelaksana, dan Komando Detasemen Militer/0809 Kediri Selasa (3/8) petang.
“Izin dicabut tadi siang oleh Kapolresta,” kata Drajad dalam pesan singkatnya. Namun Drajad tidak bersedia menjelaskan alasan pencabutan izin tersebut. Dia berdalih hal itu menjadi wewenang polisi untuk menjelaskan. “Kalau masalah itu tanyakan pada beliau (polisi),” kata Drajad.
Kapolresta Kediri Mulia Ritonga hingga kini tidak bisa dikonfirmasi terkait pembatalan izin tersebut. Sikap ini berbeda saat menyampaikan komitmen untuk mengusir bonek di perbatasan Kota Kediri siang tadi.
Pelatih Persik Agus Yuwono belum berani berkomentar terkait pembatalan pertandingan itu. Dia berdalih masih menunggu pemberitahuan resmi dari manajemen tentang keputusan kepolisian tersebut. “Saya tunggu perintah dulu,” katanya singkat.
Sebelumnya, Agus mengaku kecewa jika pertandingan tersebut benar-benar gagal. Sebab hal ini akan mempersulit posisi pemain dan dirinya di klub. Menurut Agus, seluruh kontrak pemain dan pelatih akan berakhir pada bulan Agustus ini. Jika pertandingan tersebut molor, dipastikan dia dan pemain Persik lainnya akan kesulitan mendapatkan klub. “Saya mau melatih dimana kalau Persik tidak memperpanjang,” kata Agus.
HARI TRI WASONO