Pernyataan dari Yahya Kirdi, yang mewakili grup investor dari Timur Tengah dan Kanada datang sebelum investor Cina, Kenny Huang mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mengakuisi The Reds. Namun hingga kini pebisnis itu belum juga melakukan penawaran.
Hicks dan Gillet Jr berencana menjual Liverpool pada April di tengah-tengah tekanan dari bank terkait hutang klub yang telah mencapai 237 juta pound sterling atau sekitar Rp 3,3 triliun, sejak 2007.
Martin Broughton, yang dipercaya menjadi ketua proses penjualan Liverpool, mengatakan pihaknya berharap bisa menemukan pembali sebelum penutupan transfer pemain pada 31 Agustus mendatang.
Kirdi, yang kini menetap di Kanada, mengatakan grupnya sedang dalam 'negosiasi lanjutan” dengan Hicks maupun Gillet untuk membeli saham keduanya. “Perjanjian telah disepakati terkait semua syarat-syarat termasuk harga pembelian, pembayaran hutang dari Royal Bank of Scotland (RBS) dan Wells Fargo serta pembiayaan stadion baru Stanley Park,” sebut grup Kirdi dalam pernyataannya.
“Perjanjian pembelian formal antara kedua pihak dalam tahap negosiasi final,” jelas pernyataan grup Kirdi, yang sedang membidik investasi di Eropa dan Amerika Utara, berjanji akan berinvestasi di klub yang musim lalu terpental dari posisi runner up ke posisi tujuh pada akhir musim.
Dalam pernyataannya, grup Kirdi menyebutkan bahwa Liverpool adalah klub kuat yang bergairah dengan fan fanatik di Merseyside dan setiap pelosok dunia. “Dengan tambahan uang untuk membangun klub dan membiayai pembangunan stadion baru, Liverpool akan menjadi lembaga solid yang bisa berkompetisi di Liga Primer Inggris dan Eropa ke depannya.”
Kirdi lahir di utara Siria, Kota Aieppo pada 1966. Ia sempat merumput buat klub Al-Ittihad dan Al-Qurba pada era 1980-an juga pernah menjabat sebagai pelatih tim junior Siria.
Tantangan terberat Kidri dalam menguasai Liverpool datang dari Huang, presiden perusahaan investasi asal Hong Kong QSL. “Tuan Huang memang berminat pada Liverpool namun belum melakukan penawaran,” kata perwakilan Huang.
AP | bagus wijanarko